Berdasarkan hasil survey akademisi, pelaku pelanggaran lalu lintas terbesar ternyata karyawan instansi pemerintah dan swasta. Artinya angka pelanggaran yang sebelumnya didominasi oleh pelajar dan mahasiswa, kini mulai bergeser.

Hal ini disampaikan kasat lantas polres jember AKP I Gusti Agung Dana Ari, dalam acara launching operasi Responsible And Safety Eiding 2 my jember dialun-alun Selasa pagi. Untuk itu menurut Agung, dalam operasi SR-2 ini pihaknya akan lebih menekankan penyuluhan di instansi-instansi pemerintah dan swasta.

Menurut Agung tingginya angka pelanggaran yang dilakukan karyawan instansi pemerintah ini sebenarnya bukan berarti kenaikan. Tetapi karena dalam operasi SR yang lalu yang menjadi sasaran hanya pelajar dan mahasiswa, sehingga pada tingkatan pelajar dan mahasiswa mengalami penurunan yang cukup signifikan. Itulah sebabnya kenapa angka pelanggaran di kalangan pelajar berada di urutan kedua setelah karyawan instansi pemerintah dan swasta.

Lebih jauh Agung menerangkan, operasi SR-2 ini selain bertujuan untuk mengurangi angka pelanggaran lalu lintas, juga untuk mensosialisasikan disahkannya undang-undang lalu lintas yang baru, undang-undang nomor 2 tahun 2009. Menurut Agung, operasi SR-2 yang dilakukan saat ini merupakan tugas yang cukup berat bagi polres Jember. Sebab target minimal yang harus dicapai setidaknya mampu mempertahankan gelar best of the best safety riding tingkat polda Jatim, yang diraih polres Jember tahun lalu.

(1.183 views)