Antisipasi Terhadap Peningkatan Angka Pengangguran

Dari hari ke hari, angka pengangguran di negeri ini sepertinya semakin meningkat saja. Berdasarkan data Depnakertrans, sejak Tahun 1997 Sampai Tahun 2003 angka pengangguran di negeri ini, naik dari 4,18 juta menjadi 11, 35 juta. Tidak hanya itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), juga memprediksikan angka pengangguran pada tahun ini meningkat sebesar 9 %, dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 8,5 %. Jika memang demikian persoalannya, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, jika angka pengganguran secara nasional diprediksikan meningkat, bagaimana kondisi Pengangguran Di Jember? Kemudian, bagaimana usaha pemerintah untuk menekan angka pengangguran? Kemudian, bagaimana komentar wakil rakyat terkait persoalan ini?

Beberapa waktu lalu, Pemkab Jember menggelar Jember Market Fair (JMF), event ini hampir setiap tahun digelar oleh pemkab. Dimana event bertujuan menyerap angka pengangguran di Kabupaten Jember. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jember, Mohammad Thamrin, berdasarkan data di pihaknya angka pengangguran di Kabupaten Jember terus menurun.

Dijelaskan, pada tahun 2004 lalu, angka Pengangguran Di Jember mencapai lima puluh ribu, namun empat tahun terakhir angka tersebut bisa ditekan. Data terakhir tahun 2009 menyebutkan, angka pengangguran di Jember sebesar 47 Ribu.

Ada beberapa faktor lanjut Tamrin, yang berpengaruh terhadap menurunnya angka pengangguran di Jember. Diantaranya, terbitnya kebijakan bupati yang mengatur, setiap perusahaan yang berdiri di Jember, minimal harus mempekerjakan 70 % masyaraat Asli Jember. Kemudian banyaknya bursa kerja, serta adanya kerjasama perguruan tinggi dengan beberapa perusahaan. Tamrin berharap, kedepan angka pengangguran di jember, dari tahun ke tahun semakin menurun.

Sementara itu, Anggota DPRD Jember Dari Partai Kebangkitan Bangsa, Miftahul Ulum Menilai, jika melihat angka penurunannya, turunnya angka pengangguran di jember belum begitu signifikan. Hanya lanjut Ulum, persoalan pengangguran merupakan masalah yang kompleks. Tidak hanya sebatas diukur dengan urusan belum bekerjanya seseorang, namun juga bisa berkaitan dengan kesiapan lapangan kerja dan jumlah angkatan kerja.

Ulum menambahkan, jika dibandingkan dengan jumlah pendudukan, lahan pekerjaan di Jember memang masih sangat minim. Ini tidak terlepas kata dia, Jember bukan daerah industri. Pada umumnya lahan pekerjaan yang tersedia di Jember, kebanyakan di sektor perkebunan.

Lebih jauh Ulum menjelaskan, kedepan pemkab harus membuka diri terhadap investor, untuk menanamkan modalnya di Jember. Hanya saja kata dia, ketika ada investor yang berminat, pemkab juga harus memberikan batasan-batasan. Seperti, tidak mengorbankan budaya di Jember.

Kemudian paling penting lanjut Ulum, pemkab juga menyesuaikan dengan potensi di alam di Jember. Jangan sampai kata dia, Jember yang kawasan pertanian dan perkebunan, dirubah dengan kawasan industri.

(1.710 views)
Tag: