Diangkatnya Mantan Ketua KPUD Jember Sudarisman Sebagai Direktur PDP Menimbulkan Kontroversi

Terpilihnya mantan ketua KPUD Jember sebagai direktur produksi dan tehnik perusahaan daerah perkebunan, membuat banyak pihak terkejut. Bukan hanya karena Sudarisman mantan orang nomor satu di KPUD Jember, tetapi juga latar belakang Sudarisman yang lulusan sarjana sastra.

Salah satu calon wakil ketua DPRD Jember Miftahul Ulum mengatakan, memang menempatkan seseorang di perusahaan daerah adalah kewenangan bupati. Tetapi seharusnya bupati tidak menggunakan kesempatan tersebut untuk menempatkan orang-orang dekatnya, tanpa mempertimbangkan kemampuannya.

Menurut Ulum, PDP merupakan perusahaan daerah yang strategis. Jika diisi oleh orang tidak professional, kedepan PDP tidak mungkin bisa memberikan kontribusi maksimal ke PAD. Ulum menyayangkan masuknya sarjana sastra ke perusahaan perkebunan. Padahal di Jember masih banyak tenaga profesional dibidang perkebunan.

Senada dengan Miftahul Ulum, Abdul Ghofur salah satu anggota DPRD Jember yang juga mantan ketua komisi A DPRD Jember periode lalu mengatakan, memang tidak ada kewajiban bagi bupati untuk mengkonsultasikan calon pimpinan perusahaan daerah. Tetapi tetap bupati harus mempertimbangkan faktor profesionalitas.

Sebab lanjut Ghofur, PDP masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Diantaranya persoalan PDP dengan masyarakat Ketajek. Belum lagi tuntutan pertambahan pendapatan  yang dari tahun ke tahun harus lebih tinggi. Jika masuknya Sudarisman tidak mampu membawa PDP lebih baik dari tahun kemarin, bupati harus segera melakukan evaluasi.

Ghofur berharap Sudarisman mampu cepat beradaptasi dengan sistem kerja di PDP. Memang menurut Ghofur, Sudarisman memiliki banyak pengalaman dibidang pergerakan dan politik. Tetapi baru kali ini Sudarisman memegang jabatan strategis di perusahaan perkebunan. Sementara Sudarisman ketika akan dikonfirmasi melalui telfon selularnya tidak diangkat.

(1.299 views)
Tag: