Meski kabupaten Jember mengalami krisis APBD pembentukan tim independen yang akan melakukan studi kelayakan tambang mang’an di Silo tetap harus dilanjutkan. Demikian disampaikan ketua komisi B DPRD Jember Sunardi.
Menurut Sunardi sesuai kesepakatan awal, pembentukan tim independent diperlukan untuk meredam konflik antara masyarakat yang pro dan kontra tambang. Sementara sambil menunggu hasil kajian tim independent semua aktifitas pertambangan dihentikan.
Saat ini lanjut Sunardi, situasi di Silo cukup kondusif. Artinya masyarakat Silo menaruh kepercayaan penuh kepada eksekutif dan legislative, dalam penyelesaian persoalan tambang ini. Teredamnya emosi masyarakat Silo menurut Sunardi, tidak lepas dari rencana pembentukan tim independent. Jika ternyata kemudian tim ini tidak jadi dibentuk, Sunardi yakin tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemkab dan DPRD Jember kembali akan menurun.
Sementara kepala dinas perindustrian dan perdagangan pemkab Jember Hariyanto ketika di konfirmasi sebelumnya mengatakan, dibutuhkan dana sekitar 250 juta untuk peralatan, biaya operasional dan honor anggota tim independent.
Direncanakan tim independent akan beranggotakan ahli geologi, lingkungan hidup dan komunikasi massa, yang sebagian besar berasal dari akademisi Universitas Jember. Sedangkan untuk ahli geologi, pemkab Jember akan meminta bantuan assosiasi ahli geologi.
Seluruh masyarakat Silo menurut Hariyanto, saat ini sedang menunggu hasil studi yang akan dilakukan tim independent. Jika memang nanti hasilnya dinyatakan tidak layak, maka aktifitas pertambangan di Silo akan di hentikan untuk selamanya. Namun lanjut Hariyanto, hasil kajian ini hanya berlaku untuk kawasan Silo. Karena spesifikasi penelitian tidak berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten Jember.
(1.023 views)