Seorang warga ambulu berinisial M, diisolasi di ruang observasi flu babi RSUD Dokter Subandi Jember sejak 15 Juli lalu. Meski untuk memastikan apakah pasien ini positif terserang virus H1N1 masih harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, pasien dan dua orang keluarganya diisolasi akar tidak ada kontak dengan orang lain
Direktur RSUD Subandi Dokter Yuni Ermita mengatakan, tanggal 10 juli lalu pasien yang bekerja sebagai TKI ini, baru saja pulang dari Hongkong. Sesampai di kampung halamannya di Ambulu, korban menderita sakit yang gejalanya mirip dengan flu babi. Karena Hongkong merupakan daerah endemis flu babi, Puskesmas Ambulu merujuknya ke RSUD Subandi Jember, untuk dilakukan observasi karena sebelumnya kontak dengan daerah endemis.
Menurut Yuni, setelah diberikan tamiflu dan menjalani perawatan selama 2 hari. kondisi pasien nampak lebih baik. Suhu badannya sudah normal, bahkan pasien sudah bisa berjalan-jalan meski masih harus diruang isolasi. namun untuk memastikan pasien sudah sembuh, RSUD masih menunggu hasil analisa balai laboratorium kesehatan Surabaya.
Sementara untuk stok tablet tamiflu, menurut Yuni saat ini pihaknya memiliki 7500 butir. Meski dari 10 tablet dari Depkes lalu 5000 diantaranya dimusnahkan karena kadaluarsa, awal bulan juli depkes mengirimkan lagi tamiflu sebanyak 2500 butir. Jumlah ini menurut Yuni lebih dari cukup, karena untuk puskesmas sudah mendapat jatah sendiri dari dinkes.
(1.038 views)