Satu-satunya lembaga perguruan tinggi negeri islam di jember, yakni Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, STAIN Jember, kabarnya bakal berubah status menjadi Institut Agama Islam Negeri, IAIN jember. Tidak hanya itu, kabarnya pula Pimpinan STAIN Jember akan berusaha menaikkan status STAIN menjadi Universitas Islam Negeri, tanpa berubah terlebih dahulu menjadi IAIN. Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana komentar tenaga pengajar di STAIN terkait rencana ini? Kemudian, bagaimana pula komentar mahasiswa terkait rencana ini?
Seluruh elemen pendidikan di STAIN atau biasa disebut civitas akademika, bertekad untuk meningkatkan status STAIN menjadi IAIN atau bahkan UIN. Demikian ungkapan Direktur Pasca Sarjana STAIN Jember, Profesor Babun Suharto. Guru besar STAIN Jember ini menambahkan, dalam waktu dua sampai tiga tahun lagi, status STAIN akan berubah menjadi IAIN. Sejauh ini pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada Depag pusat terkait dengan rencana ini. Banyak kalangan lanjut Babun yang mendukung rencana perubahan status ini, seperti dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Beberapa upaya yang sudah dilakukan lanjut Babun, sejak beberapa bulan lalu pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk mempercepat proses perubahan status ini. Bahkan untuk memenuhi jumlah mahasiswa sebagai salah satu persyaratan menjadi Universitas Islam Negeri, sedikitnya ada 3 progam studi baru yang sudah dipersiapkan.
Sementara itu, Salah Satu Dosen Jurusan Dakwah, Ahidul Asror mengatakan, banyak syarat yang harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan seperti STAIN untuk berubah menjadi iain ataupun UIN. Misalkan, harus memiliki minimal 3000 mahasiswa, lalu mempunyai 16 tenaga pengajar minimal lulusan S3, dan minimal harus mempunyai guru besar minimal 2 orang, dan masih banyak lagi syarat yang harus dipenuhi.
Asror menilai, STAIN Jember untuk saat ini atau bahkan 2 tahun lagi belum siap untuk berubah status menjadi IAIN atau bahkan UIN. Yang terpenting kata dia, untuk saat ini jangan hanya berfikir untuk mempercepat perubahan status STAIN, tetapi lembaga STAIN harus lebih fokus kepada peningkatan mutu SDM tenaga pengajar. Jika lanjut Asror, SDM tenaga pengajar sudah sesuai dengan kemampuan akademiknya, maka perubahan status tersebut baru didiskusikan.
Meski demikian, Ahidul Asror tetap mengapresiasi rencana pimpinan STAIN Jember ini. Sebab menurutnya, semangat untuk merubah status STAIN menjadi IAIN ataupun UIN harus dimiliki oleh pimpinan.
Senada dengan Asror, salah satu tenaga pengajar Jurusan Syariah yang enggan disebut namanya menilai, sebaiknya untuk saat ini jangan pernah berfikir untuk menaikkan status STAIN menjadi IAIN ataupun UIN.Sebab menurutnya, dilihat dari proses pembelajarannya saja, STAIN belum siap berubah status. Tidak hanya itu, salah satu dosen ini menambahkan, proses rekrutmen mahasiswanya pun masih sangat jauh dari yang diharapkan. Sehingga pada saat mahasiswa diterima di STAIN dan mengikuti proses pembelajaran, dia kurang begitu memahami apa yang disampaikan oleh dosen.
Salah satu dosen ini menambahkan, di masing-masing Jurusan Baik Itu Tarbiyah, Syariah, Dan Dakwah belum sinergis dengan unit dibawahnya. Misalkan dengan UPMA, PSB dan lain sebagainya. Dosen ini berharap, agar niat perubahan status STAIN menjadi IAIN ataupun UIN, jangan hanya berorientasi kepada percepatan semata. Yang paling penting menurutnya, saat ini STAIN Jember harus melakukan pembenahan internal terlebih dahulu sebelum berfikir naik status.
Di konfirmasi terpisah, salah satu mahasiswa STAIN Jember, Ubaidillah mengatakan, dirinya menyambut baik niat untuk merubah status STAIN menjadi UIN. hanya saja kata dia, sebelum berniat menaikkan status sebaiknya pihak terkait melakukan kajian mendalam.
Ubaid panggilan akrab Ubaidillah menilai, melihat kenyataan di lapangan, sejauh ini STAIN belum siap untuk berubah status menjadi IAIN, apalagi menjadi UIN. Sebab kata dia, dilihat dari jumlah mahasiswanya saja, STAIN belum memenuhi syarat belum lagi profesionalisme dosen, yang menurutnya masih banyak yang patut dipertanyakan.
Ubaid menambahkan, saat ini yang terpenting fokus kepada peningkatan SDM tenaga pengajar dan mahasiswa. Sebab kata dia, jika ini dilakukan dirinya yakin kualitas civitas akademika akan semakin meningkat, dan bukan tidak mungkin, perubahan status tersebut akan tercapai.
(2.392 views)