Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember dalam waktu dekat akan segera berubah status menjadi Institut Agama Islam Negeri Jember. Bahkan civitas akademika STAIN bertekad jika memungkinkan, dalam waktu 2 sampai 3 tahun kedepan STAIN sudah bisa berubah status menjadi Universitas Islam Negeri tanpa harus menjadi IAIN terlebih dahulu.
Salah satu guru besar yang juga direktur pasca sarjana STAIN Jember Babun Suharto mengatakan, STAIN merupakan grade terendah dalam perguruan tinggi islam. Melihat kondisi yang ada saat ini sangat mungkin STAIN ditingkatkan statusnya menjadi IAIN. Meski demikian atas dukungan banyak pihak termasuk pemerintah propinsi Jawa Timur, saat ini pihaknya berupaya melakukan penjajakan atas segala kemungkinan, STAIN langsung berubah status menjadi Universitas Islam Negeri tanpa melalui IAIN terlebih dahulu.
Beberapa upaya yang sudah dilakukan lanjut Babun, sejak beberapa bulan lalu STAIN sudah membentuk tim khusus untuk mempercepat proses perubahan status ini. Bahkan untuk memenuhi jumlah siswa sebagai salah satu persyaratan menjadi Universitas Islam Negeri, sedikitnya ada 3 progam studi baru yang sudah dipersiapkan.
Sementara beberapa mahasiswa STAIN ternyata menolak perubahan status ini. Seperti diungkapkan salah satu mahasiswa semester akhir yang tidak bersedia disebutkan namanya, yang juga menolak perubahan STAIN menjadi IAIN, apalagi menjadi Universitas Islam Negeri.
Ia berpendapat, kualitas dan profesionalitas tenaga pengajar di STAIN saat ini masih diragukan. Apalagi kondisi sebenarnya di STAIN saat ini masih belum cukup kondusif. Dikhawatirkan penambahan progam studi hanya dilakukan untuk kejar target perubahan status, sementara kualitasnya masih sama saja dengan STAIN.
Salah satu mahasiswa ini mencontohkan, sebelumnya STAIN pernah mendirikan progam studi dirosah islamiyah pada jurusan dakwah yang hanya berumur jagung, saat ini berubah menjadi prodi tafsir hadist. Mahasiswa khawatir perubahan status ini lebih kental suasana politisnya dibanding untuk peningkatan kualitas.
Sedangkan alasannya menolak perubahan status menjadi Universitas Islam Negeri, karena dipastikan ketika hal itu benar-benar terwujud, banyak nilai-nilai islam yang akan ditinggalkan. Seperti tidak ada keharusan bagi mahasiswa menggunakan pakaian muslim. Seperti penolakan yang terjadi di IAIN Sunan Ampel Surabaya.
(1.116 views)