Menduga proses lelang pengadaan alat kesehatan senilai 7,9 milyar di rumah sakit paru-paru Jember dilakukan secara tertutup, Asosiasi Perusahaan Alat Kesehatan Patriot Indonesia atau Apkes Patrindo berencana mengirimkan somasi ke RS paru-paru Jember.
Ketua Apkes Patrindo Abdurahmad Amar mengatakan, pendaftaran peserta lelang sudah dibuka sejak 22 Juni kemarin. Tetapi setelah ada sedikitnya 6 rekanan yang akan mendaftar, ternyata tidak ada satupun panitia lelang yang ada di tempat. Sehingga rekanan yang datang jauh-jauh dari Madura, Surabaya dan Bondowoso, pulang dengan tangan hampa tanpa mendapat rencana kerja dan syarat-syarat atau RKS lelang.
Memang lanjut Rahmad, lelang pendaftaran dilakukan sampai tanggal 7 Juli. Tetapi aturannya saat mendaftar rekanan berhak mendapat RKS. Sehingga sebelum penawaran dilakukan, rekanan bisa mengetahui spesifikasi barang yang di lelang untuk survey harga. Padahl penawaran dilakukan 29 juni mendatang.
Staf perencanaan RS paru-paru Jember Syaiful mengatakan, seluruh panitia lelang sejak Selasa pagi ke Surabaya, dan tidak ada satupun staf perencanaan yang diberi kuasa untuk menerima pendaftaran. Namun ketika ada beberapa rekanan yang akan mendaftar, per-telfon panitia lelang memintanya untuk mendaftar dengan format sementara. Untuk RKS baru akan diberikan setelah panitia lelang kembali dari Surabaya.
Sementara Hingga berita ini diturunkan ketua panitia lelang Sugiarto dan anggota panitia lelang lainnya belum berhasil dikonfirmasi karena sedang tugas dinas ke Surabaya.
Rumah sakit paru-paru Jember mendapat anggaran dari propinsi senilai 7,9 milyar rupiah lebih, untuk pengadaan alat kesehatan hyperbaric. Alat terapi paru-paru ini merupakan alat canggih yang masih langka. Bahkan di Indonesia baru ada 3 rumah sakit yang mimiliki alat yang diproduksi di Jerman dan Australia ini.
(1.846 views)