Kontroversi Kandungan Lemak Babi Dalam Vaksin Meningitis Untuk Jamah Haji

Sejak beberapa waktu lalu, mencuat persoalan pemberian vaksin meningitis kepada Calon Jamaha Haji (CJH). Vaksin yang diduga mengandung enzim babi ini, menjadi syarat mutlak dari Pemerintah Arab Saudi bagi masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji. Jadi sekarang yang menjadi pertnyaan adalah, bagaimana sikap pemerintah terkait persoalan ini? Lalu, bagaimana pula tanggapan masyarakat, mengenai vaksin meningitis?

Calon Jamaah Haji khususnya di Kabupaten Jember, merasa khawatir terhadap kabar yang menyebutkan salah satu bahan dasar vaksin meningitis di duga dari Enzim Babi. Demikian ungkapan Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji, KBIH Multazam, KH Lutfi Ahmad.

Menurut Lutfi, beberapa waktu lalu 4 KBIH telah melakukan koordinasi dan menyepakati vaksin meningitis hukumnya tetap haram, karena bahan dasarnya lemak babi. Di samping itu, pihaknya juga mendesak pemerintah agar mencari alternatif lain, dan membuat vaksin meningitis baru yang tidak menggunakan enzim babi.

Lutfi juga menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan lamban mengatasi persoalan ini. Jika pemerintah memang serius kata dia, kenapa tidak pemerintah membeli vaksin ini kepada Malaysia, yang kabarnya sudah memproduksi vaksin meningitis dari bahan yang suci.

Lutfi menambahkan, selama ini Masyarakat Jember yang sudah menunaikan ibadah haji, tidak tahu menahu asal vaksin meningitis tersebut, sehingga tidak pernah mempermasalahkan penyuntikan vaksin tersebut. sekarang yang terpenting kata dia, KBIH dan Calon Jamaah Haji, memerlukan penjelasan yang lengkap dari Badan Pengawas Obat Dan Makanan BPOM terkait persoalan itu, agar nantinya pada saat menunaikan ibadah haji tidak menimbulkan kegelisahan.

Sementara itu, Humas Dinas Kesehatan, Dinkes Jember, Yumarlis menjelaskan, pihaknya tidak bisa berrbuat banyak terkait persoalan vaksin meningitis karena masih menunggu kebijakan Pemerintah Indonesia. Yumarlis menambahkan, vaksin ini merupakan syarat bagi masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji, sebab dikhawatirkan ketika tidak diberikan vaksin meningitis, jamaah haji akan mudah terserang penyakit menular yang sangat membahayakan.

Terkait dengan penolakan KBIH, menurutnya dinkes tidak bisa berkomentar banyak, karena sesuai dengan aturan yang diminta Pemerintah Arab Saudi, seluruh CJH yang menunaikan ibadah haji harus mendapat suntikan vaksin meningitis. Hanya saja kata Yumarlis, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan seluruh KBIH di Jember untuk mensosialisasikan hal ini.

Menteri kesehatan Siti Fadillah Supari sebelumnya menjelaskan, vaksin meningitis yang disuntikkan kepada jamaah haji tidak mengandung lemak babi. Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian di laboratorium Departemen Kesehatan bahan dasar dari vaksin meningitis sama sekali tidak mengandung enzim babi. Hanya saja lanjut Siti, dalam vaksin meningitis ada enzim yang bernama prochin. Enzim tersebut mirip dengan enzim yang terkandung dalam lemak babi.

Siti Fadilah menambahkan, terkait persoalan ini jika CJH tidak mau diberikan vaksin ini, Depkes tetap tidak akan memaksa. Hanya saja kata dia, Pemerintah Arab Saudi tidak pernah mengijinkan jamaah haji dari seluruh pelosok dunia masuk ke arab saudi jika belum di suntik vaksin meningitis. Itu artinya lanjut Siti, Pemerintah Arab Saudi tidak akan pernah mengelaurkan visa kepada calon jamaah haji yang belum disuntik vaksin meningitis.

(1.950 views)
Tag: