Sejak kemarin siswa Sekolah Menengah Atas atau sederajat mengikuti Ujian Nasional (UNAS). Sedikitnya 14 ribu lebih siswa SMA sederajat di kota tembakau ini mengikuti ujian nasional, sebenarnya pelaksanaan unas memang bukan sesuatu yang baru di dunia pendidikan kita. Namun yang menarik untuk dicermati, adanya rencananya Dinas Pendidikan Jember yang akan memberikan reward atau bonus kepada siswa berprestasi, berupa study komparatif atau studi banding ke luar negeri.
Jadi sekarang yang menjadi pertanyaan, sejauh mana efektifitas rencananya reward ke luar negeri? Kemudian, bagaimana tanggapan wakil rakyat terkait dengan rencananya ini?
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jember, Ahmad Sudiyono, Maksud dinas pendidikan memberikan reward studi banding ke luar negeri, agar siswa bisa mempelajari dan membandingkan bagaimana sistem pembelajaran di luar negeri dengan sistem pembelajaran di Indonesia terutama di Jember.
Dikatakan, siswa yang akan diberikan reward perjalanan ke luar negeri, tidak hanya berwisata saja. Sebab, dinas pendidikan akan memberikan tugas kepada siswa dan guru, untuk mencatat hasil studi banding mereka di sekolah luar negeri dan tugas tersebut lanjut Ahmad harus disetorkan kepada dinas pendidikan sebagai tugas individu atau kelompok. Sehingga nantinya, hasil yang mereka dapat di luar negeri minimal dapat dijadikan referensi atau perbandingan dengan di Kota Jember.
Ahmad menambahkan, tidak hanya itu sejak beberapa tahun lalu, dinas pendidikan telah memberikan penghargaan secara massal kepada siswa berupa uang saku, kemudian, bagi guru yang berprestasi dinas pendidikan memberikan bonus berupa seperangkat komputer serta kamera digital. Ahmad berharap, dengan penghargaan semacam ini, dapat dijadikan sebagai pemacu semangat siswa maupun guru untuk terus meningkatkan prestasinya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jember, Miftahul Ulum, mengatakan sebenarnya reward dalam bentuk studi banding ke luar negeri kurang efektif. Pasalnya, reward semacam ini dampaknya kurang begitu dirasakan oleh siswa, jangan sampai pasca perjalanan dari luar negeri tidak ada manfaat yang dirasakan baik oleh siswa maupun lembaga pendidikan.
Ulum menambahkan, jika dinas pendidikan ingin memberikan reward berikanlah reward yang dampaknya dapat dirasakan secara luas, baik bagi siswa maupunn lembaga pendidikan. Misal, pemberian bea siswa kepada siswa berprestasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga nantinya siswa tidak lagi terbebani oleh biaya pendidikan.
Apalagi lanjut Ulum, dana yang disiapkan untuk reward perjalanan ke luar negeri lumayan besar, yakni berkisar antara 1 sampai 2 miliar rupiah. Makanya, ke depan DPRD Jember melalui Komisi D, akan memanggil dinas pendidikan untuk mengevaluasi reward berupa studi banding ke luar negeri dan akan meminta dinas pendidikan untuk mencari bentuk reward lain.
(1.494 views)