Sering sepinya kantor DPRD Jember menjelang akhir masa jabatan, membuat unsur pimpinan DPRD Jember gerah. Buktinya, pimpinan berencana akan mengekspos ke mediam, siapa saja wakil rakyat yang jarang sekali datang ke kantor. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah cara ini cukup efektif untuk membuat efek jera kepada wakil rakyat yang jarang ke kantor? Kemudian, bagaimana tanggapan anggota dewan, mengenai rencana pimpinan?
Beberapa waktu lalu, pimpinan DPRD Jember telah menghimbau kepada seluruh anggota dewan, mengenai jam kerja mereka. Himbauan tersebut menindaklanjuti surat dari badan rekomendasi DPRD Jember. Menurut Wakil Ketua DPRD Jember, Mohammad Asir, jika beberapa waktu lalu pimpinan menyurati seluruh anggota dewan. Maka sekarang, pimpinan berencana akan mempublikasikan di media massa, siapa saja wakil rakyat yang jarang datang ke kantor.
Asir menambahkan, menjelang masa akhir jabatan banyak sekali anggota dewan yang jarang datang ke kantor, apalagi kata dia, mayoritas anggota dewan periode sekarang kembali mencalonkan. Sementara itu, ketua badan kehormatan DPRD Jember, Anis Hidayatullah mengatakan, dirinya sebagai Ketua BK sangat mendukung rencana pimpinan ini. Pada awalnya kata Anis, yang mengusulkan untuk membuat surat himbauan kepada seluruh anggota dewan, berasal dari badan kehormatan.
BK Lanjut Anis, selama kurun waktu November 2008 hingga Februari 2009, mencatat sedikitnya 25 anggota dewan tidak hadir, baik dalam sidang paripurna maupun rapat-rapat yang lain. Atas dasar itulah kata Anis, BK membuat surat rekomendasi kepada pimpinan DPRD Jember, untuk mengingatkan kepada seluruh anggota DPRD Jember tentang masa kerja mereka.
Menanggapi rencana pimpinan ini, anggota DPRD Jember, Ambar Listiyani, mengatakan, dirinya sangat mendukung terhadap rencana ini. Sebab, dengan dipublikasikannya anggota dewan yang jarang datang ke kantor, akan membuat efek jera minimal mereka akan malu karena semua masyarakat akan mengetahui.
Seharusnya kata Ambar, meskipun pada pemilu yang akan dating, anggota dewan akan mencalonkan lagi tinggal bagaimana mengatur jadwal saja. Meski demikian kata ambar, dirinya optimis jika rencana ini berjalan, akan membuat citra wakil rakyat akan semakin baik di mata masyarakat.
Dikonfirmasi terpisah, Anggota DPRD Jember dari Fraksi Golongan Karya, Sujatmiko mengatakan terkait dengan jadwal kapan anggota dewan harus datang ke kantor, sudah diatur dalam tata tertib, tinggal bagaimana mengatur jadwal saja. Sehingga kata Sujatmiko, ketika masyarakat datang ke kantor DPRD, bisa menyampaikan aspirasinya.
Hanya saja, dirinya sangat menyayangkan inkonsistensi sikap pimpinan, padahal surat himbauan tersebut berasal dari pimpinan. Terkait rencana akan dipublikasikannya anggota dewan yang sering absent, Sujatmiko enggan mengomentari banyak. Pasalnya kata Sujatmiko, rencana tersebut seharusnya dikomunikasikan terlebih dahulu kepada seluruh pimpinan fraksi dan ketua komisi. “Belum, sejauh ini belum ada komunikasi lebih lanjut dari pimpinan” tandasnya.
(1.129 views)