Sejak Tanggal 1 Januari lalu, parkir berlangganan resmi diberlakukan di kota tembakau ini. Target Pendapatan Asli Daerah atau PAD, yang di patok dari parkir berlangganan jumlahnya tidak main-main, yakni 4 Miliar Rupiah. Target tersebut pasti sudah diperhitungkan oleh dinas terkait, yakni Dinas Perhubungan dan Dinas Pendapatan Daerah. Jadi sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah target tersebut akan tercapai?, lalu, bagaimana penerapannya di lapangan?
Penerapan parkir berlangganan ini, juga harus dibarengi dengan Profesionalisme Juru Parkir. Jangan sampai, masyarakat yang sudah membayar biaya parkir selama setahun dibuat kecewa, gara-gara ada oknum Juru Parkir yang tetap menarik biaya parker. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jember, Sunarsono, ketika dikonfirmasi mengatakan, Dishub tidak segan-segan untuk memecat Juru Parkir, yang masih tetap menarik ongkos kepada pengguna kendaraan, yang sudah membayar parkir berlangganan. “ pasti kita akan tindak tegas jukir nakal”. Ujarnya kepada Kiss FM.
Sunarsono menambahkan, sejauh ini Dishub melakukan berbagai upaya, untuk mensosialisasikan parkir berlangganan kepada masyarakat. Mulai dari memasang spanduk di ruas-ruas jalan kota, sampai mengadakan siaran keliling. Bahkan menurutnya, Dishub sudah melakukan pembinaan kepada semua jukir, jadi, jika setelah diingatkan masih saja ada jukir yang membandel, dirinya tidak akan segan-segan untuk melakukan pemecatan.
Terkait dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang akan didapat dari parkir berlangganan, Sunarsono optimis akan meningkat daripada parkir harian. Itu terbukti kata dia, berdasarkan laporan sementara yang ia terima, pendapatan per hari yang diterima dari parkir berlangganan, jumlahnya berkisar antara 17 sampai 25 Juta Rupiah.
Sementara itu Kepala Dinas Pendapatan Daerah Jember, Suprapto beberapa waktu lalu mengatakan, terkait dengan sistem parkir berlangganan masih perlu ada beberapa pembenahan-pembenahan. Itu lantaran, banyak persoalan yang belum terpikirkan.”Banyak hal yang perlu di evaluasi, karena parkir berlanggan baru diterapkan di jember”. Ungkapnya. Sunarsono mencontohkan, lokasi parkir yang berada di dalam pasar. Meski selama ini masuk dalam retribusi parkir, namun ketika parkir berlangganan diberlakukan, retribusi tidak bisa diterapkan, karena yang dimaksud parkir hanya pada jam-jam tertentu bukan penitipan.
Begitulah, kalau melihat dari pemasukan yang diterima dari sistem parkir berlangganan, kita semua optimis target tersebut akan tercapai. Hanya saja, masyarakat berharap agar jukir juga bersikap professional, dengan tidak menarik ongkos parkir kepada masyarakat, yang jelas-jelas telah membayar parkir berlangganan.
Dikonfirmasi terpisah, Anggota Komisi C DPRD Jember, Ubaidillah mengatakan, hingga hari ini kenaikan Pendapatan Asli Daerah, dari retribusi parkir belum bisa dilihat. Pasalnya, parkir berlangganan baru berjalan 1 bulan. Jika sudah berjalan minimal 3 bulan lanjut ubaidillah, Komisi C akan memanggil dinas terkait, serta meminta pendapat kepada masyarakat. Jika masih ada kekurangan sangat wajar, karena parkir berlangganan merupakan sesuatu yang baru di Jember. Selama masih bisa diperbaiki, pemkab harus segera memperbaikinya. namun jika memang kekurangannya terlalu banyak, pemkab juga harus segera mengevaluasi, apakah parkir berlangganan akan dilanjutkan.
(1.639 views)