Dinas pendidikan akhirnya memutuskan untuk meliburkan sementara siswa smk negeri 4 jember pasca peristiwa kesurupan masal. Bahkan hari ini, sedikitnya 32 orang siswa kembali mengalami kesurupan disaat mengikuti istighosah akbar.
Sekitar jam 08.00 sejak pertama kali istighosah dimulai, dua orang siswa kesurupan. Namun sekitar jam 10.00 puluhan siswa mengalami kesurupan dalam waktu yang hampir bersamaan. Akibatnya seorang paranormal yang diundang oleh pihak sekolah sempat kewalahan. Ustad abu hasan ketika dikonfirmasi mengatakan, meski mahluk halus yang merasuki siswa sempat diajak berkomunikasi, hasan sama sekali tidak percaya karena jin selalu berkata bohong. Hasan berkesimpulan, masuknya jin ke tubuh siswa karenakejiwaan siswa dalam kondisi sangat lemah. Saat ada satu atau dua orang siswa mengalami kesurupan, tercipta suasana mencekam dikalangan siswa. Padahal dengan begitu justru jin mudah masuk ke tubuh siswa yang lain.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jember Ahmad Sudiono yang juga hadir dalam acara istighosah tersebut mengatakan, ketika ada pihak keluarga menjemput siswa yang kesurupan kemarin, rata-rata mengakui memang anaknya sedang ada masalah baik di sekolah maupun di keluarga. Hal ini lanjut ahmad, membuktikan bahwa memang siswa yang kesurupan kondisi kejiwaannya sedang lemah.
Disinilah lanjut Ahmad sebenarnya peran bimbingan konseling dibutuhkan. BK jangan hanya bertindak ketika masalah sudah muncul. Sebab sebelum masalah ini besar gejala pada siswa sudah bisa terbaca. Bukan hanya persoalan keluarga, kesulitan siswa menerima pelajaran yang diajarkan bisa membuat siswa tertekan. Dalam kondisi depresi seperti inilah siswa mudah kerasukan jin.
Agar tidak menimbulkan kecemasan yang berkepanjangan, ahmad usai istighosah langsung menginstruksikan agar besok semua siswa diliburkan, sementara beberapa kyai dan paranormal akan melakukan upaya supranatural. Meski demikian bukan berarti siswa bebas tugas. Guru pengajar diharuskan memberikan tugas untuk di kerjakan siswa di rumah.
Setelah semakin banyak siswa yang berjatuhan, pihak sekolah memutuskan untuk memulangkan siswanya lebih awal. Bahkan Sat Samapta, Sat Lantas Polres Jember dan Polsek Patrang, mengerahkan mobil patrolinya untuk mengantar siswa korban kesurupan kerumah masing-masing.
Diberitakan sebelumnya, hari Senin lalu ketika upacara berlangsung, sedikitnya 8 orang siswa mengalami kesurupan. Tidak hanya berhenti disitu, hari berikutnya korban kesurupan bertambah hingga mencapai 40 orang, yang menyebabkan kepala dinas pendidikan memerintahkan dilaksanakannya istighosah akbar. Meski demikian, hari ini ketika istighosah di gelar, 33 orang siswa kembali mengalami kesurupan.
(5.231 views)