Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat, wilayah yang mengalami krisis air bersih kini terus meluas. Hingga Jumat, 9 Agustus 2024, kawasan yang mengalami kekeringan kini meluas di 3 kecamatan, mulai dari Tempurejo, Pakusari, dan Kalisat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Penta Satria, kepada Prosulina mengatakan, kini pihaknya terus menyuplai kebutuhan air di wilayah kekeringan sebanyak 10-15 ribu liter per hari.
Jumlah warga terdampak kekeringan di Kecamatan Kalisat antara lain di Desa Sumberjeruk sekitar 42 kepala keluarga (KK), kemudian di Desa Plalangan sebanyak 75 KK. Kemudian di Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari sebanyak 80 kepala keluarga juga terdampak kesulitan mendapatkan air bersih.
Terbaru, Penta menyebut di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo kini juga kembali mengalami krisis air bersih. Kendati demikian, pihaknya belum melaporkan secara rinci total warga yang terdampak.
Lebih lanjut, Penta mengatakan, syarat sebuah wilayah dikatakan kekeringan dan berhak memperoleh bantuan air bersih minimal ada 15 KK. Kemudian jarak dari sumber mata air terdekat minimal 500 meter.
Setiap warga, kata Penta, memperoleh bantuan sebanyak 15 liter air untuk kebutuhan primer seperti memasak dan minum.
(658 views)