Penyandang Disabilitas Beresiko Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Kondisi penyandang disabilitas hingga saat ini masih cukup memperihatinkan. Bahkan di tengah pandemi covid-19 saat ini, mereka sangat beresiko hidup di bawah garis kemiskinan.

Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas  Kementerian Sosial, Eva Rahmi Kasim, Senin siang menjelaskan, berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS tahun 2020, tercatat ada 22,97 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Dari populasi tersebut tercatat ada 10,3 juta rumah tangga dengan anggota difabel.

Kondisi rumah tengga dengan anggota difabel tersebut juga masih cukup memperihatinkan. Di mana sebanyak 1,4 juta rumah tangga belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Ada 14,1 juta rumah tangga belum menikmati air bersih dan ada 8 juta rumah tangga tanpa sanitasi yang layak.

Bahkan meski listrik menjadi kebutuhan utama ternyata masih ada 388 ribu rumah tangga dengan anggota difabel yang belum menikmati layanan listrik. Sementara terkait dengan akses kesehatan, tercatat ada 8,2 juta rumah tangga dengan anggota difabel belum memiliki asuransi kesehatan.

Kondisi tersebut kemudian diperparah dengan tingkat pendidikan kaum difabel yang masih rendah, akibat akses pendidikan mereka masih terbatas. Sehingga mereka hanya bisa mengakses pekerjaan di lingkup informal dengan pendapatan yang tidak pasti. Padahal penyandan disabilitas memiliki kedudukan dan hak yang sama dengan masyarakat lain.

(496 views)