Ratusan mahasiswa bersama petani asal kecamatan puger, Kamis siang kembali melakukan aksi unjukrasa. Aksi ini merupakan aksi lanjutan, untuk menagih janji bupati yang sebelumnya sudah bersedia mengembalikan saluran irigasi di Puger.
Koordinator aksi Bagaskara menjelaskan, saat mahasiswa bersama para petani melakukan aksi pekan lalu, bupati berjanji akan bertindak tegas untuk mengembalikan saluran irigasi, yang sempat dialihkan oleh PT. Imasco Asiatic, sehingga mengakibatkan para petani kekurangan air. Bahkan bupati juga sempat menandatangani pakta integritas.
Bagaskara menilai belum adanya langkah apapun seperti ini, menunjukkan bahwa pemkab Jember tidak serius menanggapi keluhan para petani. Jika masih saja belum ada tindaklanjut, Bagaskara mengancam akan menempuh jalur hukum. Sebab selain pengalihan salurana irigasi tersebut tidak berijin, di kawasan tersebut juga terjadi penyerobotan tanah negara.
Sebelumnya Mahasiswa dan petani melakukan aksi unjukrasa, menuntut agar saluran irigasi yang saat ini letaknya di pindah oleh PT. Imasco Asiatic, dikembalikan ke posisi semula. Sebab pasca dipindah, saluran yang baru makin sempit hingga menyebabkan air tidak sampai di areal persawahan yang ada diujung. Akibatnya petani harus membeli air sekitar 300 ribu rupiah, setiap kali akan mengairi lahan miliknya.
(448 views)