Tak Ditemui Bupati, Massa PMII dan Polisi Bentrok

Aksi unjuk rasa tolak tambang blok Silo yang dilakukan puluhan aktifis PMII Jumat pagi berakhir ricuh. Keributan mulai terjadi ketika bupati menolak menemui mahasiswa, tetapi mengutus Asisten 1 dan kepala Disperindag untuk menemui mereka.

Karena kecewa bupati tidak bersedia menemui mahasiswa yang menuntut Pemkab dengan tegas menolak tambang, mahasiswa berupaya menerobos pagar betis aparat kepolisian untuk memaksa masuk kantor Pemkab. Meski Kapolres Jember sudah berupaya keras menenangkan massa, aksi saling dorong  dan saling pukul antara mahasiswa dan polisi tidak dapat dihindari.

Menurut korlap aksi Ferry Fadli Abdillah, PMII cabang Jember bersama masyarakat Silo, tegas menolak segala bentuk aktifitas tambang emas di blok Silo. Sebab selain merusak lingkungan, tambang emas dikhawatirkan akan merusak prekonomian masyarakat setempat, yang mayoritas menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian dan perkebunan.

Karena itu PMII dengan tegas mendesak Kepmen ESDM No. 1802 tentang penetapan Wilayah Ijin Usaha Pertambangan blok Silo dicabut. PMII juga mendesak bupati bersikap tegas, menolak memberikan rekomendasi aktifitas tambang emas blok Silo.

Sementara ketua cabang PMII jember Hamdi, menyayangkan sikap pengecut bupati yang tidak bersedia menemui mahasiswa, hingga mengakibatkan terjadi benturan antara mahasiswa dan polisi.

Hamdi menegaskan dirinya bersama aktifis PMII lainnya, akan terus melakukan aksi menunggu bupati keluar hingga sore nanti. Bahkan jika bupati tetap menolak menemui, PMII akan menggelar akan lebih besar lagi hari Senin pekan depan.

(1.784 views)