Meski Rasio GTT-PTT SMA SMK Tidak Banyak, Aksi Mogok Akan Mengganggu Proses Belajar Mengajar

 Meski perbandingan jumlah GTT dengan guru PNS di SMA dan SMK masih jauh lebih banyak guru PNS, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Jember Lutfi Isa Anshori, minta GTT SMA SMK tidak melakukan mogok kerja. Sebab meski jumlahnya tidak sebanyak PNS aksi mogok GTT tetap akan mengganggu kegiatan belajar mengajar.

Lutfi menjelaskan, rasio jumlah GTT dengan guru PNS di SMA dan SMK, berbeda kondisinya dengan rasio GTT untuk SD dan SMP. Sedangkan untuk PTT diakuinya ada beberapa sekolah, yang seluruh Staf Bagian Tata Usahanya berstatus sebagai PTT. Meski demikian jika terjadi aksi mogok kerja, tentu akan mengganggu jalannya proses belajar mengajar, yang ujung-ujungnya siswa menjadi korban.

Untuk itu Lutfi berharap GTT-PTT tidak melakuan aksi mogok kerja, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah terkait rekrutmen CPNS. Persyaratan CPNS lanjut Lutfi, sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Dinas Pendidikan Provinsi hanya bertugas mengusulkan formasi yang dibutuhkan di setiap daerah.

Sebelumnya Forum Komunikasi GTT-PTT SMA SMK se Kabupaten Jember, melakukan istighosah di Kantor PGRI Jember, untuk berdoa agar pemerintah pusat terketuk hatinya. Sebab dengan syarat rekrutment CPNS yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, banyak GTT-PTT yang sudah mengabdi belasan tahun tidak bisa mengikuti test CPNS. Bahkan GTT-PTT mengancam akan melakukan aksi lanjutan berupa mogok kerja, jika pemerintah pusat tidak bersedia melakukan perubahan kebijakan untuk mengakomodir GTT-PTT yang berusia diatas 35 tahun.

(664 views)