Dewan Pimpinan Wilayah Seknas Jokowi mendesak pemerintah hentikan impor gula, dan melakukan evaluasi terhadap kinerja Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Hal ini ditegaskan DPW Seknas Jokowi Jawa Timur melalui Koordinator Tapal Kuda Sapto Raharjanto.
Sapto menilai akhir-akhir ini gula Impor dan gula rafinasi banyak beredar di pasar tradisional. Akibatnya posisi petani tebu dan pelaku industri gula termasuk BUMN produsen gula, dalam posisi lemah. Di sinilah keberpihakan pemerintah kepada rakyat sangat dibutuhkan, salah satunya dengan melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi gula rafinasi di pasaran.
Agar kondisi petani tebu dan pelaku industri gula nasional tidak semakin lemah, dpw seknas jokowi jawa timur mendesak pemerintah mengehentikan impor gula, dan melakukan evaluasi terhadap kinerja Menteri Perindustrian dan Perdagangan, yang dinilai kerap mengeluarkan kebijakan tidak pro rakyat.
Lebih jauh Sapto menjelaskan, saat ini gula rafinasi banyak beredar di pasar tradisional, khususnya di wilayah Jember dan Lumajang. Seharusnya gula rafinasi tidak boleh beredar di pasar tradisional, karena sesuai aturan hanya diperuntukan industri makanan dan minuman.
Jika para pemain distribusi gula rafinasi ini tidak segera ditindak, Sapto khawatir kondisi petani tebu dan pelaku industri gula nasional, termasuk bumn produsen gula akan segera gulung tikar.
(784 views)