Jumlah Jamaah Haji asal Kabupaten Jember yang wafat di tanah suci tahun 2018 menurun drastis dibandingkan tahun 2017 lalu. Jika tahun 2017 ada 12 jamaah asal Jember yang wafat, hingga akhir pemulangan seluruh jamaah haji pada tanggal 14 september tahun 2018 lalu, hanya ada 4 Jamaah Haji asal Jember yang wafat karena sakit saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.
Menurut Kasi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember Ahmad Thalabi, menurunnya jumlah jamaah haji asal Jember yang wafat saat melaksanakan ibadah haji, tidak terlepas dari peran serta Ketua Kloter, tim medis di tiap-tiap kloter. Karena memang, untuk tahun 2018 ini, Kementerian Agama pusat, menambah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji atau PPID di Arab Saudi yang sebelumnya dinilai masih kurang.
Berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Kesehatan, meninggalnya jamaah haji saat melaksanakan ibadah haji, didominasi jamaah haji yang memikiki rekam kesehatan dengan catatan yang stres karena tersesat dan tidak menjaga pola makan. Sehingga dengan adanya petugas tambahan di Arab Saudi tahun 2018 ini, Jamaah haji yang memang memiliki rekam kesehatan atau istitaah dengan catatan atau berpotensi sakit, mendapat perhatian khusus dari PPIH di Arab Saudi, sehingga bisa menekan jumlah jamaah haji yang wafat.
Lebih lanjut Thalabi menjelaskan, meskipun pemerintah telah menambah PPIH di Arab Saudi, namun untuk seleksi kesehatan atau istitaah bagi jamaah calon haji menjelang pemberangkatan akan diperketat. Calon jamaah haji yang riwayat penyakit komplikasi parah akan dibatalkan pemberangkatannya.
(645 views)