Masyarakat dan pemerintah daerah harus menyadari, bahwa Kabupaten Jember saat ini dalam kondisi krisis keuangan. Sehingga pemerintah daerah harus segera melakukan langkah strategis, agar masyarakat tidak dirugikan.
Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaedi menjelaskan, berdasarkan laporan Tim Anggaran Pemkab Jember, dalam kondisi normal Jember memiliki silpa atau dana yang belum digunakan sebesar 344 milyar rupiah.
Dari dana tersebut lanjut Ayub, digunakan untuk menutup defisit anggaran tahun lalu 108 milyar rupiah. Belum lagi dikurangi kebijakan pusat dengan pemotongan D-A-U senilai 247 milyar, yang pada akhirnya keuangan Kabupaten Jember menjadi minus.
Karena itu Ayub minta eksekutif melakukan efisiensi anggaran, diantaranya menunda kegiatan yang dinilai masih bisa ditunda, dan meniadakan kegiatan yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Jika tidak segera berbuat sesuatu menurut Ayub, bisa jadi tahun depan Jember tertinggal jauh dengan Kabupaten Banyuwangi. Sebab Banyuwangi dengan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa, APBD 2017 nanti memiliki anggaran 3,4 trilyun rupiah. Sedangkan Jember dengan jumlah penduduk 2,7 juta jiwa, hanya memiliki anggaran 3,2 trilyun rupiah.
Sigit
(651 views)