Wayang – Damai : Veteran Pop Rock Hadir Kembali Dengan Wajah Baru

Bagi pendengar musik Indonesia yang familiar dengan lagu “Damai” atau “Dongeng” atau at least mereka yang besar tahun 90-an dengan musik-musik pop alternatif, pastinya tidak melupakan band yang satu ini.

Wayang, salah satu yang bersinar di era 90-an, digawangi oleh personil yang rata-rata masih remaja, “Ramdan Wahyudi, gitaris dan vokalis, Ahmad Fauzi di bass, Wahyu Adrianto pada keyboard dan Gilang Ariesta, drummer dan satu-satu anggota yang paling muda di band itu.

Dibentuk tahun 1995, kuartet ini telah merilis 8 buah album. 4 album (Damai -1997, Dongeng – 1999, Transisi – 2000 dan The Best of – 2001) di bawah bendera BMG, 3 album (WYG – 2002, Dari Hati -2003, Belum Terlambat – 2005) di bawah Sony BMG dan 1 album (Perbedaan – 2008) di bawah Universal Music Indonesia.

Sembilan belas tahun perjalanan karir mereka di blantika musik Indonesia, meski mengalami pasang surut. Meski demikian, Wayang masih menjaga eksistensi mereka. Apa kabar Wayang hari ini?

“Kabar Wayang sejauh ini baik-baik saja. Hanya saja, tiap personilnya kini punya kesibukan lainnya, “ ujar Yudhi.

Adri (keyboard) sekarang sudah menjadi seorang pilot, Gilang (drummer) bekerja di perusahaan perminyakan, Odji (bass) dengan bisnis bidang komputer serta saya sendiri (Yudhi) menjalani klinik dan pet shop, “ujar Yudhi.

Di musik sendiri, ternyata sang vokalis Yudhi kerap diminta menjadi Music Director bagi band-band baru yang akan terjun ke musik Indonesia.

Eksistensi Wayang menurut Yudhi tetap ada karena memang jiwa masing-masing personilnya adalah bermusik.

“Makanya kita semua mau Wayang tetap terus meramaikan industri musik Indonesia, dengan beragam cara, “ujar Yudhi.

Salah satunya adalah dengan mengaransemen ulang lagu hit mereka, “Tak Selamanya”. Lagu yang jadi hit ini diambil dari album kelima mereka, WYG yang dirilis oleh Sony BMG. Album WYG sendiri saat itu terjual lebih dari 200.000 kopi.

“Lagu ‘Tak Selamanya’ adalah cara kami kembali eksis di Industri musik Indonesia. Kami juga mengaransemen ulang lagu-lagu hit kami di era 90-an, tak terkecuali ‘Dongeng’, ‘Damai’ dan ‘Beri Aku Cinta’, “ujar Yudhi.

Selain meramu ulang lagu-lagu hit mereka, Yudhi dan rekan-rekannya juga akan membuat lagu-lagu terbaru mereka yang akan disiapkan pastinya untuk album terbaru Wayang.

Dirilis oleh Seven Music, “Tak Selamanya” versi aransemen baru ini menghadirkan nuansa berbeda dengan lagu origininalnya. Ada elemen loop dan synthesizer disini yang dimainkan dengan porsi berlebih.

“Aransemen ini lebih ditekankan untuk mengikuti tren musik yang ada sekarang yang memang rata-rata dibangun oleh dua pemakaian elemen loop dan synthesizer, “ ungkap vokalis yang jeli dalam menangkap tren ini.

Uniknya, lagu yang ditulis oleh bassist Odji ini tidak menyertakan pemain keyboard dan drum. “Ya memang mereka (Gilang dan Adri) tidak bisa meninggalkan pekerjaan mereka, akhirnya saya dan Odji yang meneruskan Wayang,”cerita Yudhi.

Meski demikian, Gilang dan Adri tidak bisa dipisahkan dalam perjalanan epik dari Wayang sendiri.

Dan kini, Wayang yang hanya menyisakan Yudhi dan Odi kedatangan darah baru untuk memperkuat Wayang ke depannya, mereka adalah Utho (drum), Santo (gitar) dan Fadly (vokal).

Lebih jauh lagi, Wayang berterimakasih kepada fans yang telah mendukung mereka dan meminta mereka untuk tetap eksis di industri Musik Indonesia.

“Mudah-mudahan Wayang bisa terus sukses dan makin sukses dari sebelumnya,” tutup Yudhi.

Semoga kembalinya Wayangl lewat “Tak Selamanya “ ini bisa diterima oleh pendengar musik Indonesia.

Welcome Back, Wayang!

(1.069 views)