Bupati Jember MZA Djalal Tidak sependapat dengan wacana pemecahan jember menjadi kabupaten dan kota, yang disampaikan Fraksi Demokrat DPRD Jember, dalam paripurna Penyampaian Nota Pengantar Apbd 2013 Selasa siang.
Fraksi Demokrat menyatakan, diperlukan pemecahan Wilayah Di Kabupaten Jember, untuk mendekatkan pelayanan serta distribusi pembiayaan sektor pembangunan agar lebih adil dan merata. sehingga perkembangan pendidikan, perdagangan dan perhotelan yang saat ini mulai ada kemajuan bisa bergerak merata.
Fraksi Demokrat mencontohkan pemecahan kabupaten malang dan batu. kabupaten malang dengan 3 kecamatan, PAD awal hanya 7 milyar rupiah, tetapi sekarang bisa meningkat menjadi 30 milyar rupiah per tahun. Diperkirakan Kota Jember dengan 4 kecamatan kaliwates, patrang, sumbersari dan ajung, akan mampu menciptakan pad sebesar 34 milyar rupiah per tahun.
Bupati Jember Mza Djalal ketika dikonfirmasi usai paripurna menyatakan tidak keberatan jika memang tujuan akhirnya untuk kesejahteraan masyarakat. tetapi yang perlu diingat, pemecahan jember menjadi kabupaten dan kota berbeda dengan wacana propinsi baru di Jawa Timur.
Djalal menjelaskan, jika propinsi baru jelas aset yang dikelola dan pemasukan bertambah dari beberapa kabupaten. tetapi jika pemecahan jember menjadi kabupaten dan kota, aset yang dikelola dan pendapatannya tetap. jalal khawatir pemecahan tersebut justru tidak menguntungkan bagi masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Jember mewacanakan usulan dibentuknya propinsi baru di jawa timur bagian timur, yang meliputi 6 kabupaten. propinsi baru tersebut meliputi jember, bondowoso, situbondo, banyuwangi, probolinggo dan lumajang. secara ekonomi, politik, sdm ataupun infrastruktur, keenam kabupaten tersebut jika bergabung dinilai sangat mampu untuk menjadi propinsi tersendiri.
(1.302 views)