Kualitas sungai Di Kabupaten Jember dari tahun ketahun mengalami penurunan. Perumahan, limbah industri rumah tanggan dan perhotelan menjadi penyebab utama penurunan Kualitas Sungai Di Jember.
Berdasarkan hasil pengujian tahun 2009 lalu, ditemukan sedikitnya 10 badan sungai di Jember memiliki kandungan oksigen kimiawi, oksigen terlarut dan oksigen biologis yang tidak sesuai ketentuan.
Kasi Pengawasan Dan Pengendalian Lingkungan DKLH Jember Priyo Kushari mengatakan, banyak sekali bahan kimia yang dibuang ke sungai terutama di pusat kota. Perkembangan industri tahu dan tempe, perumahan dan perhotelan memiliki andil yang cukup besar terhadap turunnya mutu air sungai di jember.
Menurut Priyo, masih banyak hotel di jember yang tidak memiliki instalasi pengolahan limbah. Sehingga mereka membuang limbah operasional hotel langsung ke sungai. Bahkan hotel tidak pernah melaporkan pengolahan limbahnya kepada dklh. Padahal sesuai aturan, mereka harusnya melapor setiap 6 bulan sekali.
Ditambah lagi perkembangan pembangunan Perumahan Di Jember yang tumbuh pesat. Celakanya banyak sekali perumahan di jember tidak memiliki pengolahan limbah, meski idealnya tiap perumahan harus memiliki pengolahan limbah bersama agar limbah rumah tangga tidak langsung di buang ke sungai.
Lebih jauh Priyo menjelaskan, masyarakat sendiri tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk melakukan pengolahan limbah rumah tangga. Sehingga dirasa sangat perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat, bagaimana cara mengolah limbah yang baik. Tahun 2013 mendatang lanjut Priyo, dklh akan bekerjasama dengan pkk untuk penambahan komposter dan pohon.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Jember Ayub Junaedi mengaku heran, kenapa hotel dan perumahan di jember banyak yang tidak memiliki pengolahan limbah. Ayub justru mempertanyakan bagaimana dulu perijinan bisa dikeluarkan jika mereka tidak memenuhi syarat yang harusnya dipenuhi.
(970 views)