Ayub Junaidi Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Jember, dihadiahi obat anti masuk angin, saat menemui perwakilan pengunjuk rasa aktifis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jember, Jumat pagi.
Hadiah tersebut dimaksudkan, agar Ayub tetap konsisten memperjuangkan pengesahan raperda perlindungan pasar tradisional, yang ditolak bupati untuk ditandatangani.
Koodinator Aksi Nasirudin mengatakan, beberapa waktu lalu, pihaknya melakukan survey terhadap sejumlah pedagang kecil di seputar kawasan kampus, dengan radius 50 meter dari lokasi mini market berjaringan. Hasilnya, 73 persen pelaku usaha kecil mengalami penurunan omset setelah berdirinya mini market berjaringan.
Mereka juga mendukung disahkannhya raperda perlindungan pasar tradisional, toko modern, dan pusat perbelanjaan di jember. Selain itu, mereka juga setuju pengaturan jarak pendirian toko modern sesuai raperda yang telah dibahas. Untuk itu kata Nasirudin, kammi jember mendesak pemkab jember untuk segera menyetujui raperda tersebut.
Setelah Aktifis KAMMI, gelombang unjuk rasa datang dari Asosiasi Pedagang Tradisional Jember. Mereka mendukung Anggota DPRD Jember, untuk menggunakan hak interpelasi, terhadap sikap bupati yang menolak penandatanganan raperda perlindungan pasar tradisional.
Salah satu pemilik toko, yang juga ikut berunjuk rasa, Bambang mengeluhkan penurunan omset tokonya, pasca berdirinya mini market berjaringan. Penurunan omset tersebut sangat drastis hingga 50 persen. Untuk itu ia meminta DPRD Jember, untuk memperjuangkan agar mini market bejaringan dibatasi.
Pantauan Kiss Fm di lapangan, selain ditemui Ayub Junaidi, perwakilan pengunjuk rasa juga ditemui, Abdul Halim, dan Anggota Fraksi Keadilan Sejahtera, Lilik Niamah.
(1.152 views)