Sejumlah Masyarakat Lingkungan Karangtengah Kelurahan Sumbersari, Jumat malam, melakukan pengrusakan rumah ibadah dan beberapa fasilitas, milik Padepokan Rabbani di daerahnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Jember, Abdul Halim Subahar mengatakan, persoalan tersebut dipicu karena warga tersinggung, dengan paham padepokan tersebut, yang menyalahkan tahlil dan talking.
Sebenarnya lanjut Halim, Jumat sore, MUI, Polres Jember, Bakesbangpol Linmas, Kementrian Agama, tokoh masyarakat setempat, dan pihak Padepokan Rabbani, menggelar pertemuan. Hasilnya, semua pihak sepakat, untuk sementara waktu, dalam waktu dua minggu, padepokan tersebut ditutup. Selama ditutup, MUI akan melakukan penyelidikan terkait faham padepokan rabbani.
Namun kata halim, pada saat seluruh pihak menunggu draft perjanjian disusun di kantor bakesbang, sebagian warga tiba- tiba meninggalkan forum, menuju lokasi dan melakukan pengrusakan.
Sementara itu, Kepolisian Resort Jember, Sabtu pagi melakukan olah TKP dan memanggil beberapa saksi. Hasil olah TKP sementara, massa memecahkan kaca ruangan bagian belakang, dan samping. Selain itu, pintu-pintu yang terbuat dari kayu juga rusak parah. Agar barang bukti tidak hilang, sabtu pagi polisi telah memasang garis polisi atau police line, di sekitar padepokan rabbani.
(1.245 views)