Kabupaten Jember saat ini sedang mengalami krisis generasi penerus petani. Mayoritas petani yang ada saat ini, sudah berada pada usia tidak produktif lagi. Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Petani Pangan Jawa Timur, Jumantoro.
Kepada sejumlah wartawan, Jumantoro mengaku kawatir atas kondisi tersebut. Jika ini terus dibiarkan, maka 5 hingga 10 tahun mendatang, Jember akan kehilangan generasi penerus petani.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan krisis tersebut. Diantaranya, pekerjaan petani dipandang sebagai sesuatu yang tidak menjanjikan untuk masa depan. Apalagi petani selalu di identikkan dengan sesuatu yang kotor dan kumuh.
Jumantoro mencontohkan, di kelompok tani binaannya, dari 98 anggota yang berusia produktif antara 20 hingga 35 tahun hanya 10 orang, selebihnya berusia diatas 40 tahun. Akibatnya, pada saat ada acara sosialisasi tentang tehnologi pertanian mereka mengalami kebingungan.
Untuk itu Jumantoro meminta kepada pemerintah, untuk segera membuat regulasi yang berpihak kepada sektor pertanian.
(1.254 views)