Jika sampai bulan Agustus petunjuk tehnis Dana Alokasi Khusus DAK tidak juga turun, dinas pendidikan tidak akan melaksanakan proyek DAK senilai 74 Milyar Rupiah lebih. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Jember Ahmad Sudiono.
Menurut Ahmad sejauh ini meskipun dana sudah ada di daerah, petunjuk tehnis pelaksanaan proyek DAK dinas pendidikan masih belum ada. Bahkan jika turunnya pada bulan agustus mendatang, Ahmad tetap akan menolak melaksanakan proyek tersebut, dengan pertimbangan waktu yang terlalu mepet.
Seharusnya sebelum dana tersebut turun Mei lalu, pemerintah pusat sudah memberikan juklat juknisnya terlebih dahulu. Sehingga ketika dana turun bisa langsung dilaksanakan. Atau sistem yang diubah, pemerintah pusat menentukan juklak, sementara untuk tehnis ditentukan dinas pendidikan. Jika kondisi seperti ini dipaksakan untuk dilaksanakan, ahmad justru khawatir akan menimbulkan persoalan hukum bagi anak buahnya sebagai pelaksana.
Lebih jauh Ahmad menerangkan, Dana Alokasi Khusus Dinas Pendidikan senilai 74 Milyar Rupiah Tahun 2011 ini akan digunakan untuk pembangunan perpustakaan, pembangunan kelas baru, rehab kelas yang sudah rusak dan mengisi kebutuhan IT sekolah. Sejauh ini data dinas pendidikan sudah siap tinggal menunggu petunjuk tehnis dari pemerintah pusat.
Jika dana ini tidak digunakan lanjut Ahmad, memang sangat sayang sekali karena harus dikembalikan ke kas daerah. Tetapi jika dipaksakan, Ahmad khawatir anak buahnya akan menjadi korban. Sedangkan DAK dinas pendidikan tahun 2010 saja masih belum terpakai 12 milyar rupiah. Jika DAK 2011 senilai 74 milyar tidak terpakai lagi, tahun 2012 dipastikan dana alokasi khusus akan semakin menumpuk yang belum termanfaatkan.
(1.163 views)