Serapan pupuk organik di Jember masih sangat rendah. Meski berbagai uji coba membuktikan hasil panen mampu meningkat 80 hingga 100 persen, petani masih belum mau lepas menggunakan pupuk kimia yang harganya jauh lebih mahal.
Pimpinan PT. Organik Bumi Makmur Bambang Sugiarto menerangkan, awalnya dirinya membuka pabrik pengolahan pupuk organik di jember, karena melihat besarnya potensi di jember. Namun setelah hampir 3 tahun berjalan, ternyata sampai saat ini serapan pupuk organik di jember tidak lebih dari 2 persen.
Menurut Bambang justru pupuk organik produksi jember banyak dikirim keluar daerah seperti Kediri, Sragen dan beberpa daerah luar jawa. Kebiasaan petani menggunakan pupuk kimia yang dilakukan sejak tahun 70-an, menjadi faktor utama rendahnya serapan pupuk organic. Padahal jika dihitung, total anggaran yang dibutuhkan untuk penggunaan pupuk organik jauh lebih murah dibanding penggunaan pupuk kimia.
Lebih jauh Bambang menerangkan, pihaknya sudah melakukan uji coba di beberapa daerah selain di Jember, seperti Situbondo dan Lumajang. Hasilnya penggunaan pupuk organik ternyata mampu meningkatkan hasil panen antara 80 hingga 100 persen.
Sayangnya lanjut Bambang, pihaknya tidak memiliki PPL sebanyak yang dimiliki dinas pertanian. Sehingga proses sosialisasi dan penyadaran kepada petani berjalan lambat. Menurutnya yang bisa dilakukan saat ini menggandeng perusahaan pertanian dan perkebunan swasta, sebagai konsumen sekaligus mensosialisasikan kepada petani mitranya untuk menggunakan pupuk organic.
(1.287 views)