Pengamat Politik Universitas Jember Sutomo menilai, jika anggota dewan tidak mampu mengoperasikan PC Tablet yang sudah dianggarkan sebagai fasilitas, maka PC Tablet hanya dibutuhkan anggota dewan untuk menunjukkan bahwa penampilan anggota dewan berada diatas rata-rata warga negara yang lain.
Menurut Sutomo, PC Tablet untuk anggota dewan bisa dikategorikan butuh atau perlu. Dikatakan perlu jika ada komitment yang tinggi adri anggota dewan, untuk meningkatkan kapasitas pekerjaannya. Namun jika tidak, berarti diberikannya PC Tablet hanya merupakan kebutuhan, untuk menunjukkan bahwa penampilan anggota dewan lebih tinggi dibanding mayoritas warga negara yang lain.
Jika merujuk pada pengalaman pengadaan laptop terdahulu, Sutomo melihat fasilitas hanya merupakan kebutuhan, bukan sebgai keperluan. Artinya ada kepentingan individu didalamnya. Sehingga sejauh mana tingkat keperluaannya tergantung individu masing-masing anggota dewan.
Sutomo menjelaskan, tidak relevan memang jika diberikannya fasilitas PC Tablet untuk anggota dewan dibandingkan dengan mendesaknya kebutuhan yang lain. Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah tidak ada alternatif lain selain memberikan fasilitas PC Tablet. Padahal dari pandangan Sutomo, sistem yang ada di gedung dewan sendiri saat ini belum mampu dimaksimalkan. Sebenarnya untuk efisiensi anggaran, perangkat tehnis dan sdm di gedung dewan masih sangat mungkin untuk disinergikan secara maksimal.
Hal senada diungkapkan Koordinator Forum Komunikasi Anak Bangsa Suharyono. Menurut Suharyono, secara pribadi dirinya melihat diberikannya fasilitas PC Tablet untuk anggota dewan belum sangat dibutuhkan. Sebab masih ada fasilitas lain yang bisa dimaksimalkan penggunaannya. Suharyono mencontohkan, disemua komisi saat ini sudah terkoneksi dengan internet yang bisa dipakai oleh semua anggota dewan.
Bahkan jika merujuk pada pengadaan laptop periode lalu, tidak semua anggota dewan mampu mengoperasikannya dengan maksimal. Hanya beberapa orang saja yang bisa menggunakan laptop secara maksimal, apalagi dengan PC Tablet. Suharyono berani memastikan tidak akan sampai 50 persen anggota dewan saat ini, yang mampu mengoperasikan pc tablet.
Sementara Ketua Komisi A Dprd Jember Mohammad Jufreadi, memandang PC Tablet sudah sangat dibutuhkan oleh anggota dewan. Sebab dewan dituntut untuk mampu mengalahkan eksekutif guna memperjuangkan aspirasi rakyat. Padahal untuk SDM anggota dewan sendiri saat ini masih jauh dibanding kemampuan tehnis eksekutif.
Jufreadi mencontohkan, dirinya hanya memiliki satu bidang ilmu yang dikuasai. Tetapi Komisi A yang diketuainya mempunyai mitra kerja sekian banyak, dimana sdm yang ada di dalamnya sudah berpengalaman puluhan tahun di bidangnya. Bagaimana bisa anggota dewan mampu menandingi kemampuan eksekutif jika tidak ditopang dengan tehnologi informasi.
Diberitakan sebelumnya, APBD Jember tahun 2011 dalam pos Sekretariat DPRD menganggarkan pengadaan fasilitas PC Tablet untuk 50 orang anggota dewan, dengan pagu senilai 500 juta rupiah. Dari sekian kader partai yang ada di gedung dewan, hanya PPP yang terang-terangan menginstruksikan kepada anggotanya, untuk menolak fasilitas PC Tablet. Sementara kader partai yang lain ada yang memilih tidak berkomentar, bahkan ada yang antusias mendukung diberikannya fasilitas tersebut. Meski tidak bisa dipungkiri tidak semua anggota dengan mengunai penggunaan tehnologi tersebut.
(1.449 views)