Sejumlah kelompok tani dari 7 kecamatan, Rabu siang mendatangi DPRD Jember. Mereka mengelukan ketersediaan pupuk di beberapa kecamatan yang sudah sejak 3 bulan terakhir mulai langka.
Sekretaris Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jember Mohammad Rohwi menjelaskan, sebenarnya ketersediaan pupuk untuk kabupaten jember tidak kekurangan. Persoalan yang terjadi distributor yang mensuplai kecamatan Patrang, Sumbersari, Kalisat, Sukowono, Sukorambi, Tanggul Dan Sumberbaru tidak mampu menebus DO dari produsen.
Akibatnya banyak petani di kecamatan yang tidak disuplay pupuk berburu pupuk dari kecamatan lain. Padahal secara aturan hal ini tidak diperkenankan, karena akan mengurangi jatah pupuk petani di kecamatan tersebut. Untuk itu kelompok tani mendesak dprd jember melakukan komunikasi dengan pihak produsen dan tim pemantau pendistribusian pupuk, agar mencari solusi untuk persoalan ini.
Sementara Ketua Komisi B DPRD Jember Anang Murwanto mengatakan, dalam waktu dekat dirinya akan berkomunikasi dengan Asisten II Pemkab Jember sebagai ketua tim pemantau distribusi pupuk, dan juga pihak distributor. Diharapkan persoalan ini bisa segera selesai, karena saat ini mayoritas petani di jember mulai melakukan masa tanam.
Anang berharap untuk langkah darurat pihak produsen bisa memberikan kuasa kepada distributor lain yang mampu menghandle distribusi pupuk untuk 7 kecamatan ini. Berikutnya produsen bisa menunjuk distributor baru yang memiliki kemampuan distribusi, baik secara finansial maupun armada yang lebih baik dibanding distributor yang ada saat ini.
(1.225 views)