Perempuan Jember ternyata memiliki sikap acuh terhadap perhelatan politik, terutama pemilu kada mendatang. Hal ini dilansir rumah perempuan Rabu siang berdasarkan hasil polling di enam kecamatan.
Aktivis rumah perempuan Ayuningtyas Saptarini mengatakan, pada umumnya perempuan Jember berpendapat siapapun yang nanti terpilih menjadi bupati Jember tidak jadi masalah. Asalkan bupati terpilih mau mendengarkan suara-suara perempuan. Menurut Ayun, 6 kecamatan yang dijadikan sample polling yaitu kecamatan Arjasa, Ambulu, Rambupuji, Sumbersari, Kaliwates dan Patrang. Perempuan yang dilibatkan dalam polling kebanyakan para buruh, ibu rumah tangga, pedagang, petani, PNS, PK5 dan para pelajar mewakili pemilih pemula.
Ayun mengatakan kebutuhan perempuan Jember yang dirasa paling penting dan mendesak adalah stabilisasi harga sembako, biaya pendidikan dan kesehatan murah. Meski saat penyampaian visi misi minggu lalu sudah ada pasangan calon yang memasukkan program-program tersebut, belum bisa membuktikan komitmen calon sebelum progam tersebut benar-benar dilaksanakan.
lebih jauh Ayun menerangkan, beberapa isu lain yang juga muncul dalam polling tersebut diantaranya persoalan perlindungan dan perhatian pemerintah terhadap tenaga kerja wanita. Isu perlindungan terhadap TKW ini umumnya muncul di kecamatan wilayah selatan.
(1.177 views)