Setelah Rabu siang belasan mahasiswa melakukan aksi unjukras tolak tambang, Kamis siang giliran ratusan masyarakat desa Pace kecamatan Silo melakukan aksi tandingan. Jika mahasiswa menyatakan tolak tambang merupakan harga mati, masyarakat Pace yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Peduli Tambang justru meminta DPRD menyetujui adanya tambang.
Koordinator Paguyuban Masyarakat Peduli Tambang Ahmad Jufri mengatakan, sejauh ini masyarakat desa Pace sangat berharap tambang segera dibuka. Sebab masyarakat yakin dengan dibukanya tambang apalagi dengan sistem tradisional, akan mampu menambah penghasilan masyarakat setempat.
Menurut Jufri, percuma saja misalnya dewan tidak menyetujui dibukanya tambang di Silo. Karena saat ini saja ketika status tambang masih dihentikan untuk sementara, ternyata pencurian mang’an hampir setiap hari terjadi. Banyak truk keluar masuk kawasan Silo membawa hasil tambang.
Ratusan pengunjuk rasa ini ditemui hampir semua anggota komisi B. Ketua komisi B DPRD Jember Anang Murwanto mengatakan, aspirasi masyarakat sudah ditindaklanjuti oleh DPRD Jember. Karena itu DPRD memerintahkan kepada pemkab untuk membentuk tim independent. Hasil kajian tim independent inilah yang akan dijadikan dasar bagi dewan untuk mengambil keputusan.
Meski demikian dalam tanggapan DPRD atas LKPJ bupati Rabu siang lanjut Anang, DPRD menyarankan kepada bupati untuk tidak mengeluarkan ijin tambang galian A dan B, sebelum adanya perda kawasan tambang dan perubahan rencana tata ruang tata wilayah.
Lebih jauh Anang menjelaskan, larangan ini bukan bermaksud untuk menghentikan tambang. Tetapi lebih sebagai upaya memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat. Jangan sampai keberadaan tambang sama sekali tidak berdampak kepada kesejahteraan masyarakat setempat.
Dalam perda kawasan tambang nantinya menurut Anang akan diatur secara detail kompensasi yang harus diterima warga, termasuk kewajiban pengelola atau investor ketika aktifitas pertambangan sudah selesai. Sehingga dampak negatif kepada masyarakat akibat tambang ini bisa diminimalisir.
(1.378 views)