Pengawasan Ujian Nasional tingkat SMU di hari pertama cukup ketat. Selain siswa dan pengawas, tidak ada satu orang pun yang diijinkan masuk ke ruang ujian, termasuk ketika sejumlah wartawan akan melakukan peliputan. Meski demikian dipastikan sistem pengawasan ini tidak akan menekan psikologis siswa.
Kepala dinas pendidikan Jember Ahmad Sudiono usai meninjau Unas di SMU negeri 2 Jember, membantah sistem pengawasan unas tahun ini sangat ketat. Bahkan Ahmad menilai pengawasan Unas tahun ini lebih fleksible dibanding tahun lalu, meski dengan sistem silang murni. Sehingga bisa dipastikan tidak akan mempengaruhi psikologis siswa.
Memang lanjut Ahmad, ada beberapa sekolah seperti SMU Negeri 2 yang mengambil kebijakan tidak mengijinkan siapapun masuk ruang ujian selain siswa dan pengawas. Hal ini dilakukan hanya untuk mengantisipasi gangguan dari luar yang justru akan merusak konsentrasi siswa. Tetapi untuk di dalam ruang ujian, dinas pendidikan jauh-jauh hari sebelumnya sudah mengingatkan kepada para guru agar tidak pasang wajah angker. Dengan pengawasan yang ramah dan bersahabat tentu akan bisa membuat siswa lebih enjoy saat mengerjakan soal ujian.
Sementara kepala sekolah SMK Negeri 2 Jember Rinoto menjelaskan, untuk meningkatkan prestasi siswanya, SMK Negeri 2 Jember selain mengikuti try out yang digelar dinas pendidikan juga beberapa kali melakukan try out internal. Dari hasil try out tersebut angka kelulusan di SMK Negeri 2 Jember mencapai 60 hingga 70 persen.
Hasil ini lanjut Rinoto merupakan hasil yang cukup memuaskan. Sebab dengan mengetahui angka kelulusan hanya 70 persen akan mampu memacu siswa untuk lebih giat belajar. Jika angka kelulusan saat try out mencapai 100 persen, justru akan terjadi over confident terhadap siswa yang akibatnya siswa malas belajar.
Dinas pendidikan sendiri tahun ini menargetkan angka kelulusan di Jember mencapai 98,20 persen. Jember tahun lalu mendapat predikat terendah secara nasional untuk tingkat sekolah dasar. Namun saat itu Ahmad membantah prestasi siswa di Jember jeblok. Sebab bilangan pembagi di Jember 31 kecamatan, sementara di daerah lain hanya 4 sampai 6 kecamatan. Justru apabila bilangan pembaginya sama nilai prestasi siswa Jember tertinggi secara nasional.
(1.412 views)