Akibat prilaku masyarakat yang kurang baik dalam menyimpan uang, Bank Indonesia Jember tiap hari melakukan pemusnahan uang tidak layak edar hingga mencapai 10 milyar rupiah.
Pimpinan Bank Indonesia Jember Rasyid Madjid mengatakan, setiap hari pihaknya melakukan penyortiran terhadap uang yang masuk dari perbankan di wilayah kerja Bank Indonesia. Selanjutnya uang yang dinyatakan tidak layak edar dimasukkan dalam mesin racik uang kertas untuk dilakukan penghancuran.
Menurut Rasyid, per hari Bank Indonesia Jember melakukan penghancuran antara 10-14 milyar rupiah uang kertas. Uang tersebut dihancurkan kemudian dibakar di tungku pembakaran uang milik BI diĀ daerah Kaliwates. Seluruh proses pemusnahan dilakukan dengan pengawasan yang sangat ketat. Selama Bank Indonesia berdiri belum pernah ada satupun kasus kehilangan uang. Sebab jika ditemukan karyawan Bank Indonesia mengambil satu sen pun uang tersebut akan langsung diberi sangsi pemecatan hari itu juga.
Untuk menjamin peredaran uang di daerah tetap seimbang, Bank Indonesia di daerah membuat rencana distribusi uang untuk mengganti uang yang dimusnakan setiap 6 bulan sekali. Sementara Bank Indonesia pusat membuat rencana distribusi uang setahun sekali untuk diajukan ke DPR-RI. Setelah mendapat persetujuan baru Bank Indonesia melakukan pencetakan uang baru.
Rasyid berharap masyarakat hendaknya menyimpan uangnya dengan lebih berhati-hati lagi. Karena untuk melakukan pencetakan uang, pemerintah membutuhkan cost yang tidak sedikit. Dari perhitungannya, di wilayah kerja Bank Indonesia Jember 6o persen lebih uang yang masuk ke Bank Indonesia dimusnahkan karena dinilai tidak layak edar.
(2.251 views)