Mencermati Aksi Mogok Supir Angkutan

Sejak tiga hari lalu, sedikitnya 50 supir dan kernet serta pemilik kendaraan angkutan lin, trayek G Dan D menggelar aksi mogok. Hari pertama mereka menggelar aksi di depan Kantor Pemkab Jember, hari kedua mereka memarkir kendarannya di sepanjang Jalan Gajah Mada, melawan arus lalu lintas. Para supir angkutan beralasan, dengan adanya rekayasa lalu lintas yang sudah mulai diterapkan, berdampak kepada turunnya pendapatan mereka. Sebab, sejak rekayasa diberlakukan, mereka sudah tidak bisa lagi melintasi jalan samanhudi-jalan gajah mada, lantaran arah jalur kendaraan angkutan arahnya dirubah, melalui jalan hos cokroaminoto. Jika memang demikian persoalannya, pertanyaannya adalah, bagaimana dinas perhubungan menyikapi persoalan ini? Mungkinkah arus di pertigaan Jalan Gajah Mada akan dikembalikan seperti semula? Bagaimana komentar DPRD?

Tidak hanya persoalan pendatapan yang semakin menurun, para sopir lin berasalan, rekayasa lalin yang diterapkan oleh Dishub, bertolak belakang dengan izin trayek milik mereka. Meski rekayasa sudah diterapkan, namun trayek milik mereka belum berubah sesuai arus lalin yang baru.

Salah satu supir Lin Trayek G, Suwondo mengatakan, jalan samanhudi dan jalan gajah mada merupakan pusat penumpang. Jadi pasca rekayasa lalin, sangat berdampak pada penghasilan. Jangankan untuk mencari keuntungan, modal awal pun ikut amblas. Untuk itulah kata Suwondo, dirinya serta rekan-rekan supir lin yang lain, tetap akan menuntut dinas perhubungan, untuk mengembalikan arus lin sesuai trayek yang mereka pegang. Suwondo mengancam, jika tuntutan mereka tidak direalisasikan, supir lin akan tetap mogok dan bertahan di kawasan jalan gajah mada.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Jember, Sunarsono, menjelaskan, jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan rekayasa lalu lintas, pihaknya sudah mengundang perwakilan paguyuban angkutan.

Pada waktu itu lanjut Sunarsono mereka sepakat dan tidak ada penolakan, pertemuan pertama digelar bulan November, yang melibatkan pemilik angkutan. Bahkan pada pertemuan kedua, dishub juga mengundang para sopir angkutan.

Senada dengan sunarsono, kepala bidang angkutan dishub, Heru Santoso menjelaskan, sebelum pelaksanaan rekayasa lalin pihaknya sudah mengundang pemilik dan supir angkutan. Pada waktu itu, tidak ada satupun yang menolak. Bahkan lanjut Heru, pihaknya memberikan salinan foto copy, jalur kepada seluruh supir lin. Mengenai pengalihan dari jalan samanhudi ke jalan cokroaminoto, menurut heru, hal ini dilakukan agar tidak terjadi kemacetan di daerah tersebut.

Dikonfirmasi terpisah Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dan Indonesia Raya, Bukri, mendukung rekayasa lalu lintas yang baru diterapkan oleh Pemkab Jember. Bukri beralasan rekayasa yang baru justru manfaatnya lebih besar. Sebut misalkan, arus lalu lintas lebih lancer, serta angka kecelakaan lebih menurun.

Terkait adanya penolakan dari supir angkutan, Bukri menganggap, setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, pasti menimbulkan pro dan kontra. Bukri juga mempertanyakan demo para supir angkutan. Menurut dia, mengapa para supir lin baru menggelar demo saat ini, padahal rekayasa lalin sudah berjalan sebulan lebih.

(1.514 views)
Tag: