Pembagunan Double Way Hayam Wuruk Terkendala Pembebasan Lahan

Pembangunan double way di sepanjang jalan Hayam Wuruk yang ditargetkan selesai tahun 2011, nampaknya tidak bakal bisa terealisasi. Sebab sampai saat ini untuk urusan pembebasan lahan saja masih ada sekitar 37 persen yang belum terselesaikan. Kendalanya, masyarakat masih bertahan dengan harga yang sangat tinggi.

Anggota komisi C DPRD Jember Yudi Hartono mengatakan, beberapa waktu lalu dirinya sudah memanggil instansi terkait untuk mengklarifikasi pembangunan double way Hayam Wuruk. Disitu terungkap bahwa meski sebagian besar warga sudah bersedia menerima ganti rugi sebesar 1 juta rupiah permeter seperti ketetapan panitia, ada beberapa diantaranya yang bertahan dengan harga 2 juta rupiah per meter persegi.

Jika dikalkulasi menurut Yudi, diperkirakan butuh anggaran sebesar 11 milyar rupiah lebih untuk pembebasan lahan. Sementara untuk tahun ini pemkab hanya memberikan anggaran 1,5 milyar. Yudi mengakui memang masih jauh dari anggaran yang dibutuhkan. Namun dalam pembahasan perubahan APBD nanti komisi C akan memperjuangkan penambahan anggaran untuk proyek pembangunan double way.

Proyek pembangunan double way Hayam Wuruk ini sudah direncanakan sejak tahun 2001 lalu. Namun sempat terhenti tahun 2004 karena tidak adanya anggaran. Baru kemudian tahun 2005 sampai sekarang dilanjutkan kembali. Sesuai target seharusnya pembangunan double way Hayam Wuruk selesai tahun 2011 mendatang.

Melihat kondisi saat ini, memang rasanya mustahil target waktu tersebut bisa terpenuhi. Selain minimnya anggaran. untuk urusan pembebasan lahan saja masih 37 persen belum terealisasi. Belum lagi ditambah banyaknya kebutuhan yang lebih penting, sebut saja misalnya anggaran RSUD Subandi untuk pengobatan masyarakat miskin yang belum mampu tercover APBD.

(1.273 views)
Tag: