Setelah ketua komisi D DPRD Jember Sunardi terpilih sebagai ketua Persid, agenda berikutnya manajemen persid melakukan pemilihan seorang manajer. Meski dalam pemilihan manajer yang dilakukan beberapa waktu lalu hanya muncul Sirajudin sebagai calon tunggal, namun karena terjadi penolakan dari para suporter pemilihan manajer persid mengalami deadlock.
Calon tunggal manajer persid Sirajudin mengatakan, para pengamat bola dan club-club bola yang ada di Jember mendukung dirinya kembali menjadi manajer persid untuk ketiga kalinya. Tapi beberapa suporter masih menilai dirinya gagal mengarsiteki persid pada musim lalu.
Padahal lanjut Sirajudin, dengan anggaran yang sanagt minim yang dimiliki persid musim lalu, persid tidak terdegradasi ke divisi dua saja sudah bagus. Sebab anggaran untuk klub bola lain biasanya berkisar antara 2 sampai 3 milyar, sedangkan persid hanya memiliki anggaran 800 juta.
Lebih jauh Sirajudin berharap, deadlock pemilihan manajer tidak dijadikan polemik yang berkepanjangan. Masyarakat bola di Jember untuk sementara sebaiknya cooling down, hingga bupati memutuskan siapa yang dinilai layak menjadi manajer persid. Sebab sesuai hasil rapat beberapa waktu lalu, karena menemui jalan buntu keputusan diserahkan kepada bupati.
Sementara untuk anggaran tahun ini menurut Sirajudin, dirinya mendengar persid akan mendapat alokasi anggaran 600 juta pada tahap awal, namun akan ditambah lagi dalam perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Sirajudin berpendapat dengan anggaran sekecil itu memang agak sulit bagi persid untuk bisa tampil maksimal. Tapi karena memang kondisi keuangan daerah hanya mampu memberikan seperti itu, mau tidak mau hanya anggaran itulah yang harus bisa dimaksimalkan.
(1.092 views)