Hari ini seluruh elemen masyarakat di belahan negeri, serempak memperingati hari anti korupsi sedunia. Berbagai cara untuk memperingati moment ini, mulai dalam bentuk kesenian sampai demonstrasi di jalanan. Bahkan hari ini, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam elemen PMII, GMNI, HMI, KAMMI, memperingati hari anti korupsi sedunia, dengan aksi turun jalan. Beragam tuntutan disampaikan, yang pada intinya, mahasiswa menginginkan korupsi diberangus di negeri ini. Terkait persoalan ini, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana pemberantasan korupsi di Jember? Kemudian, bagaimana pula komitmen penegak hukum di Jember?
Dampak penyakit yang bernama korupsi ini sangat luar biasa, terutama kepada kehidupan masyarakat luas. Sebab dengan korupsi, masyarakat akan menjadi sengsara, dan citra bangsa ini akan semakin turun, khususnya di dunia internasional.
Menurut Kepala Kejaksaan Negeri Jember, Irdam SH.MH, hari anti korupsi sedunia yang jatuh hari ini, akan dijadikan momentum untuk melakukan refleksi dan evaluasi oleh pihaknya.
Irdam menyadari, kasus yang menimpa pimpinan KPK Bibit-Candra membawa imbas yang luar biasa, terhadap kelembagaan kejaksaan di daerah. Kepercayaan dari masyarakat menurutnya, terhadap kejaksaan sudah mulai memudar. Untuk itulah, pada moment kali ini, pihaknya akan membuktikan kepada masyarakat, dengan kerja konkrit dan terus memberikan pelayanan prima, sebab, jika hanya dengan retorika saja, masyarakat tentu tidak akan percaya.
Terkait kasus korupsi di Jember, menurut Irdam, pihaknya sudah menuntaskan sekitar 5 kasus korupsi. Dari 5 kasus tersebut, Kejaksaan Negeri Jember berhasil menyelamatkan uang negara sebesar 5 Milyar Rupiah lebih.
Meski demikian lanjut Irdam, pihaknya masih mempunyai PR terkait pemberantasan korupsi, berdasarkan catatan Kejaksaan Negeri Jember, masih ada 3 kasus korupsi yang masih dalam proses penyidikan. Seperti dugaan korupsi alat kesehatan dan mobil perpustakaan keliling.
Irdam juga berharap kepada masyarakat, agar pro aktif berkomunikasi dengan pihaknya, jika masyarakat menemukan oknum jaksa, yang mengaku bisa menyelesaikan kasus dengan meminta imbalan atau bisa dikenal dengan Makelar Kasus (Markus), hendaknya segera melaporkan kepada Kejari Jember. Irdam berjanji, jika memang ada oknum jaksa yang bertindak demikian, dan ternyata terbukti, pihaknya akan melakukan tindakan tegas.
Tidak jauh beda dengan Kajari Jember, Kepala Polisi Resort Jember (Kapolres) Jember, AKBP Nasri SIK menyatakan, sebagai bukti komitmen kepolisian kepada masyarakat, Polres Jember terus meningkatkan pelayanan.
Nasri mencontohkan, Polres Jember sejak beberapa waktu lalu, telah melounching beberapa program, seperti Program Quick Respons, kemudian, transparansi kasus penyidikan. Dari sini diharapkan, penegakan hukum yang ditangani oleh Polres Jember, bisa dipantau langsung oleh masyarakat, sehingga tidak ada lagi rasa curiga terhadap kepolisian.
Mengenai kasus korupsi, sejauh ini lanjut Nasri, sudah ada beberapa yang ditangani oleh pihaknya. Hanya saja mengenai berapa datanya, Nasri belum bisa memastikan, karena ada beberapa kasus yang masih dalam proses pemeriksaan. Nasri berjanji, kedepan pihaknya akan terus berkomitmen, untuk menegakkan hukum di Wilayah Polres Jember, tanpa tebang pilih, baik itu pejabat maupun masyarakat sipil.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Jember, Lukman Winarno, mengatakan, jika dibandingkan dengan sebelumnya hari anti korupsi sedunia hari ini terasa berbeda, pasalnya, ada kasus yang menjadi sortotan tajam dari masyarakat, yakni skandal Bank Century.
Lukman menambahkan, harus ada kesadaran bersama khususnya di tingkatan pejabat Negara, korupsi adalah sebuah kejahatan yang harus diberangus sampai ke akar-akarnya. Lukman berharap, khususnya kepada aparat penegak hokum, agar lebih memaksimalkan tugasnya, serta berhati-hati dalam pelaksanaan tugasnya. Sebab hari ini, masyarakat mengalami krisis kepercayaan kepada lembaga penegak hokum.
Lukman juga mengakui, jika selama ini ada citra buruk terhadap lembaga dewan. Untuk itulah, dirinya bersama 48 anggota dewan yang lain, akan berusaha menunjukkan kinerjanya kepada masyarakat. Sehingga nantinya, masyarakat bisa menilai langsung, seperti apa kinerja pihaknya.
(1.313 views)