Dinas Pendidikan Mangkir Panggilan Penyidik Terkait Kasus Siter City

Dinas Pendidikan sebagai salah satu korban kasus dugaan penipuan progam sister city Selasa siang mangkir dari panggilan penyidik Polres Jember. Hal ini disampaikan kasat reskrim polres Jember AKP Leonard Sinambela kepada sejumlah wartawan.

Menurut Leonard, Senin pagi penyidik polres Jember sudah melayangkan surat panggilan kepada dinas pendidikan untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan penipuan sister city. Penyidik tidak menuntut harus kepala dinas yang hadir, tetapi siapapun yang mewakili asal mengerti kasus tersebut.

Tetapi sayangnya tidak ada satupun perwakilan dari dinas pendidikan yang hadir untuk memenuhi panggilan penyidik. Alasannya pihak dinas pendidikan sedang melakukan tugas luar kota. Rabu pagi rencananya penyidik akan kembali melayangkan panggilan kedua. Secara prosedural jika sampai panggilan ketiga tidak ada itikad baik dari dinas pendidikan polisi bisa melakukan upaya paksa.

Lebih jauh Leonard menerangkan, meski sudah berkali-kali melalui media massa dirinya menghimbau agar para korban segera melapor, ternyata sejauh ini tetap baru satu korban yang memberikan laporan kepada polisi. Dinas Pendidikan sendiri sebagai korban hanya mengirimkan selembar surat pemberitahuan yang menyatakan bahwa korban berjumlah hampir 70 orang. Tetapi tidak jelas identitas siapa saja korban yang dimaksud.

Sehingga lanjut Leonard, karena kasus ini merupakan delik aduan kelanjutan proses hukum dalam kasus ini sangat bergantung kepada laporan para korban. Jika pelapor hanya satu orang sama artinya para korban mempersulit tugas polisi untuk pembuktiannya. Apabila sampai kasus ini dilimpahkan ke kejaksaan dan pengadilan jumlah pelapor masih tetap satu orang, jangan disalahkan jika kemudian majelis hakim menjatuhkan vonis ringan. Sebab kerugian yang dialami korban hanya senilai 8 juta rupiah.

(1.026 views)
Tag: