Sejak beberapa waktu lalu, Petani Di Jember sudah memulai masa tanam. Biasanya pada masa tanam inilah, petani membutuhkan pupuk dalam jumlah yang sangat besar. Jika ini tidak diantisipasi oleh Pemerintah Kabupaten Jember, maka jangan heran jika pupuk kembali langka. Terkait persoalan ini, pertanyaannya adalah, bagaimana upaya Pemkab Jember untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk? Kemudian, bagaimana pula komentar petani terkait hal ini? Lalu, bagaimana pula sikap wakil rakyat?
Pada Tahun 2009 Kabupaten Jember mendapat jatah pupuk urea sebanyak 98.300 ton. Seiring berjalannya waktu, Pemprov Jawa Timur memberi tambahan jatah, sehingga menjadi 117 ribu ton. Demikian Ungkapan Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas.
Menurutnya, untuk mengantisipasi kelangkaan Pupuk Di Jember, pada Tahun 2010 Pemkab Jember melalui tim TP3, mengajukan tambahan kuota kepada pemprov. Kemudian, TP3 akan sesering mungkin menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke beberapa kios pupuk, agar tidak terjadi penimbunan.
Kemudian lanjut Kusen, untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk urea, pihaknya telah mensosialisasikan kepada petani, agar memakai pupuk berimbang. Hanya saja kata dia, penggunaan pupuk berimbang masih belum maksimal, hal ini tidak terlepas dari belum maksimalnya proses sosialisasi.
Lebih jauh Kusen menjelaskan, Pemkab Jember melalui Tim TP3 telah mengencarkan proses sosialisasi penggunaan pupuk organik. Untuk memaksimalkan proses tersebut, pemkab juga menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik.
Kusen berharap, dengan adanya pelatihan ini, kedepan pola Pikir Petani Di Jember, sudah beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik. Dengan demikian kata dia, masyarakat sudah tidak tergantung lagi kepada pupuk kimia.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Petani Jember (FKPJ), Jumantoro mengatakan, meski memasuki masa tanam, berdasarkan pantauan pihaknya stok pupuk di jember dipastikan akan aman hingga akhir tahun ini. Jumantoro menambahkan, untuk masa pemupukan dirinya memprediksikan akan dimulai paling tidak akhir Bulan November. Sedangkan puncaknya akan terjadi Bulan Desember Sampai Awal Januari.
Dijelaskan, meski memasuki masa tanam, petani sudah mulai membeli pupuk. Menurut Jumantoro, fenomena ini merupakan hal biasa, sebab petani khawatir pada musim pemupukan nantinya, akan terjadi kelangkaan pupuk. Jumantoro menghimbau kepada petani, agar tidak terlalu panik, sebab, jatah Pupuk Di Jember dipastikan akan aman, hingga akhir tahun ini.
Terkait penggunaan pupuk berimbang, sejauh ini petani sudah mulai menggunakannya. Ini menandakan kata Jumantoro, petani sudah mulai sadar akan pentingnya pupuk berimbang. Hanya saja kata dia, kedepan harus ada penyadaran terhadap petani, betapa pentingnya penggunaan pupuk organik.
Dikonfirmasi terpisah, Anggota Komisi B DPRD Jember, HM Thoif Zamroni mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, Stok Pupuk Di Jember dipastikan akan aman hingga akhir tahun ini.
Hanya saja lanjut Thoif, berdasarkan pantauan di bawah, petani mulai khawatir akan terjadi kelangkaan pupuk. Apalagi sejak beberapa hari terakhir, pupuk urea sudah mulai langka.
(1.203 views)