Menguji Anggaran Pendidikan Di APBD 2010

Semangat pemerintah pusat untuk memperhatikan dunia pendidikan, rupanya tidak perlu diragukan lagi. Hal ini terlihat, pada saat pembacaan pidato pengantar presiden RAPBN 2010 dan nota keuangan di depan Rapat Paripurna Luar Biasa MPR-DPR beberapa waktu lalu. Tak tanggung-tanggung, pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk pendidikan, di RAPBN 2010 sebanyak 51,8 Triliun.  Jika pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk dunia pendidikan sangat begitu besar, bagaimana dengan Pemerintah Kabupaten Jember? Mungkinkah anggaran 20 persen pendidikan akan teruwujud dalam APBD 2010 mendatang? Lalu, bagaimana pula semangat wakil rakyat?

Diharapkan nantinya, dengan menggelontor anggaran yang sangat besar untuk departemen pendidikan nasional, dapat menuntaskan pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, pemerataan, perluasan akses pendidikan serta peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Ahmad Sudiyono menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan akan mengajukan berapa besaran anggaran, yang dibutuhkan Dispendik pada APBD 2010 mendatang.

Hanya saja lanjut Ahmad, dirinya tetap berharap, agar tim anggaran pemkab benar-benar memprioritaskan program pendidikan, sebab undang-undang sudah jelas menyebutkan, dunia pendidikan merupakan salah satu program prioritas pemerintah.

Ahmad optimis, meski belum melakukan perhitungan untuk APBD 2010, Amanah Undang-Undang tentang 20 Persen anggaran pendidikan akan terpenuhi. Paling tidak kata dia, di Jember anggaran pendidikan pada APBD 2010 mencapai 20 persen lebih.

Lebih jauh ahmad menjelaskan, anggaran pendidikan nantinya akan diperuntukkan untuk peningkatan mutu, infrastruktur, kegiatan untuk peningkatan kualitas guru, serta gaji guru.

Sementara itu, Anggota DPRD Jember, H. Ayong menjelaskan, terkait pembahasan anggaran untuk pendidikan, pihaknya belum membuat grand desain. Hanya saja, pasca Kunjungan Kerja Di Malang, pihaknya terinspirasi konsep pendidikan disana.

Anggaran pendidikan di malang lanjut Ayong, sudah mencapai 20 persen. Hanya saja pembagiannya sangat jelas, 10 persen murni untuk peningkatan mutu pendidikan, seperti pengadaan sarana pendidikan, kemudian peningkatan kualitas pembelajaran. Sedangkan sisanya sebanyak 10 persen untuk belanja tak langsung, seperti gaji dan kesejahteraan  guru.

Untuk itulah kata dia, Komisi D berencana akan mengadopsi konsep dari Malang ini, dan akan dibawa pada saat rapat pembahasan R-APBD 2010. Politisi Dari Fraksi Keadilan Sejahtera ini menambahkan, Di Jember sendiri anggaran pendidikan belum mencapai 20 persen. Memang kata dia, jika dilihat besaran anggarannya sudah mencapai 20 persen. Hanya saja, jika dikaji lagi ternyata anggaran tersebut termasuk belanja tak langsung, seperti gaji guru.

Lebih jauh Ayong menjelaskan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin, pada saat pembahasan R-APBD 2010 mendatang, anggaran untuk pendidikan diluar belanja tak langsung mencapai 20 persen. Ayong optimis, jika hal ini bisa terwujud, bukan tidak mungkin dunia pendidikan di jember akan bisa berkembang secara pesat dan kualitas anak didiknya tidak perlu diragukan lagi.

(1.645 views)
Tag: