Harapan warga sekitar jalan wijaya kusuma yang meminta dibukanya kembali akses jalan dari arah Sultan Agung, nampaknya akan segera terwujud. Komisi C DPRD Jember dalam waktu dekat akan memanggil dinas perhubungan, takmir masjid jami’ dan perwakilan warga wijaya kusuma.

Anggota komisi C DPRD Jember Ayub Junaedi nampaknya mulai geram melihat kepadatan arus lalu lintas di sepanjang alun-alun dan perempatan SMP 2. Sehingga dalam hearing dengan dinas perhubungan, Ayub dengan keras memprotes uji kelayakan rekayasa jalan yang dilakukan dinas perhubungan.

Menurut Ayub sebelumnya arus lalu lintas dari arah Sultan Agung bisa terpecah di jalan wijaya kusuma, sehingga tidak semuanya menumpuk di jalan PB Sudirman. Anehnya justru pemkab menutup jalan tersebut yang dampaknya sisi perekonomian disepanjang wijaya kusuma mati total. Bukti paling nyata harga ruko dan tanah di sepanjang wijaya kusuma pasca penutupan arus jalan menjadi turun drastic.

Sementara kepala dinas perhubungan Jember Sunarsono mengatakan, dirinya sudah membuat surat usulan kepada bupati dengan dilengkapi hasil evaluasi dari satlantas polres dan universitas Jember. Hanya tinggal tehnis dirinya melakukan pemaparan kepada bupati.

Yang menarik dalam hearing tersebut Sunarsono mengaku sebelumnya sudah memberikan masukan kepada bupati. Tetapi selaku bawahan dirinya hanya sebagai pelaksana keputusan yang ada. bahkan saat dirinya didemo puluhan warga wijaya kusuma, Sunarsono tidak mampu memberikan jawaban.

Sebelumnya pasca pembangunan taman kota di depan masjid jami’ Al-baitul amin yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan dari arah Sultan Agung, puluhan warga wijaya kusuma dan pemilik ruko di stasiun kereta api menggelar aksi unjukrasa di pendopo kabupaten. Mereka menuntut bupati membuka kembali akses jalan wijaya kusuma, karena pasca penutupan tersebut unit usaha di jalan wijaya kusuma mengalami penurunan hingga 70 persen. Sayangnya saat aksi tersebut dilakukan warga tidak berhasil menemui bupati Jember MZA Djalal.

(1.181 views)