Meski pelaksanaan Pilkada Jember masih jauh, namun aroma pertarungan partai politik sebagai kendaraan calon bupati sudah mulai terasa. Ini bisa dilihat, beberapa waktu lalu Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, optimis partainya akan berpotensi memenangi 18 pemilihan kepala daerah di 18 Kabupaten Kota Se-Jawa Timur. Tidak hanya itu menurut Cak Imin panggilan akrab Muhaimin Iskandar, dirinya akan mengupayakan rekonsiliasi kekuatan politik NU yang pernah tercerai-berai. Jika memang demikian, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana Sikap DPC PKB Jember terkait dengan optimisme Cak Imin? Lalu, bagaimana pula pandangan pengamat politik terkait peluang PKB pada pilkada mendatang?
Pasca konflik internal di tubuh PKB, kekuatan PKB baik di pusat maupun di daerah semakin berkurang, di Jember misalkan pada Pilleg 2004 lalu PKB berhasil mendominasi kursi legislative, dengan perolehan 17 kursi. Namun pada pileg 2009 kemarin, PKB hanya memperoleh 6 kursi.
Sekretaris DPC PKB Jember, Ayub Junaidi, membenarkan mengenai instruksi dari cak imin, terkait persoalan Pilkada Jember. Hanya saja kata dia, sejauh ini belum ada petunjuk pelaksana dan tehnis mengenai seperti apa calon bupati yang akan diusung PKB. Ayub menambahkan, untuk penjaringan calon sendiri, PKB akan menggunakan dua sistem, yakni rekrutmen dari struktur pengurus dan melakukan survey kepada konstituen, terkait nama calon. Hasil survey tersebut nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penetepan calon bupati.
PKB sendiri lanjut Ayub, tetap membuka peluang kepada calon di luar partai. Hanya saja nantinya, calon tersebut harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan pihaknya. Lebih lanjut Ayub menjelaskan, pihaknya juga akan mengupayakan cita-cita cak imin, untuk rekonsiliasi kekuatan politik NU. Apalagi PKB satu-satunya partai berbasis NU yang memenuhi Parliamentary Threshold. Ketika disinggung apakah akan kembali bersatu dengan PKNU, menurut Ayub, hal tersebut tetap akan dipasrahkan kepada DPP PKB
Menanggapi rencana rekonsiliasi ini, Ketua Fraksi PKNU DPRD Jember, M Jufriyadi mengatakan, pihaknya tetap menghormati rencana tersebut, hanya saja kata dia, DPC PKNU jember tetap menunggu instruksi dari DPP PKNU. Terkait kemungkinan koalisi dengan PKB pada pilkada mendatang, menurut Jufriadi, sejauh ini pihaknya masih berkonsentrasi terhadap persoalan yang ada di masyarakat, sebab kata dia, masih banyak PR yang harus segera diselesaikan oleh partainya.
Meski demikian Jufriyadi mengaku, PKNU sudah mengantongi nama calon bupati yang akan diusung, hanya saja Jufriyadi masih enggan menyebutkan siapa nama calon tersebut.
Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Jember, Ahmad Habibullah, mengatakan semua Partai Politik Di Jember berpeluang sama untuk memenangkan pilkada mendatang, tak terkecuali PKB. Pertarungan pilkada lanjut Habib, sangat jauh berbeda dengan pemilu legislative, sebab, faktor yang sangat berpengaruh adalah sosok calon bupati yang akan di usung oleh partai politik. Masyarakat sudah bisa menilai, kelebihan dan kekurangan masing-masing calon.
Hanya saja, runtuhnya dominasi PKB di kursi parlemen, juga menjadi indikasi bahwa pengaruh PKB semakin berkurang, apalagi pasca konflik internal, muncul PKNU yang notabene memilik basis sama dengan PKB. Habib berharap, kepada seluruh elit politik di Jember, untuk memberikan pembelajaran politik santun kepada masyarakat. sebab kata dja, jika pemimpin yang terpilih dengan cara curang, tentu akan berpengaruh terhadap perjalanan daerah terebut.
(2.134 views)