Unit transfusi darah PMI cabang Jember saat ini mengalami krisis stok darah. Padahal pada hari biasa saja, permintaan darah antara 30 sampai 40 kantong perhari. Biasanya menjelang lebaran permintaan darah di UTD Jember jauh lebih banyak. Karena itu dibutuhkan kreatifitas unit transfusi darah untuk menjaring pendonor darah selama ramadhan ini.
Ketua PMI cabang Jember Sandi Hasan mengatakan, memang biasanya H-7 hingga H+7 lebaran, permintaan darah ke UTD Jember miningkat. Meski di tiap kabupaten sudah memiliki UTD, tetapi karena kemampuan SDM dan tehnologi peralatan di Jember lebih lengkap, pemecahan darah tidak bisa dilakukan di UTD lain selain Jember dan Surabaya.
Untuk solusi persoalan ini menurut Sandi, pihaknya mencoba menerapkan sistem sms. Kepada calon pendonor darah aktif yang sudah mendaftar ke UTD Jember khususnya yang tinggal tidak jauh dari kota, akan dipanggil melalui sms. Pengambilan darah selama bulan ramadhan ini baru bisa dilakukan malam hari, karena pada siang hari pendonor sedang menjalankan ibadah puasa. Sehingga tidak mungkin diambil darahnya.
Sementara menurut wakil kepala unit transfusi darah PMI cabang Jember dr. Dudung Ari Rusli, saat ini dari data yang dimilikinya ada sekitar 900 pendonor aktif golongan darah A, 1400 orang golongan B, 293 orang golongan AB dan 1683 orang golongan darah O. Pendonor darah aktif inilah yang akan didahulukan untuk dipanggil mulai awal pekan depan.
Selain meminta sumbangan darah dari pendonor aktif, UTD juga meminta sumbangan darah dari beberapa universitas dan kesatuan TNI yang ada di wilayah kabupaten Jember. Bahkan jika ada perangkat desa atau kecamatan yang bisa mengumpulkan diatas 10 orang pendonor, mobil operasional UTD Jember siap untuk pengambilan darah di lokasi.
(1.847 views)