Setelah banyak pihak mempertanyakan laptop dewan, kini giliran anggota dewan mempertanyakan fungsi dan keberadaan 700 laptop bagi eksekutif yang dianggarkan dalam apbd 2005 lalu.

Anggota komisi B DPRD Jember Rendra Wirawan mengatakan, DPRD tidak hanya menganggarkan laptop untuk anggota dewan. Tetapi juga menganggarkan 700 laptop untuk eksekutif. Sejak dianggarkan tahun 2005 lalu sampai saat ini Rendra mengaku tidak tahu apa laptop bagi eksekutif memang benar-benar berfungsi.

Rendra berharap tidak hanya laptop anggota dewan yang disoroti. Tetapi fungsi dan keberadaan laptop yang dipegangoleh pejabat pemkab juga diawasi. Bahkan bukan hanya laptop, seluruh aset seperti mobil dinas juga harus diawasi. Sebaiknya lanjut Rendra, ada sistem pelaporan terkait aset negara secara regular, agar bisa diketahui kondisi dan keberadaannya.

Sementara terkait pengembalian laptop yng dipinjamkan kepada anggota dewan lanjut Rendra, sejauh ini baru 6 orang anggota dewan yang sudah mengembalikan ke secretariat. Rendra sendiri mengaku hari ini sudah mengembalikan.

Diberitakan sebelumnya, anggota badan kehormatan DPRD Jember Anis Hidayatullah mengatakan, 50 persen lebih anggota dewan menginginkan laptop menjadi hak milik. Meski saat dikonfirmasi banyak anggota dewan yang sepakat laptop dikembalikan, nyatanya sampai Rabu siang baru 6 orang anggota dewan yang sudah mengembalikan.

(1.157 views)