Minimnya sisa anggaran Pemkab Jember, ternyata tidak hanya berimbas kepada dana untuk pasien masyarakat miskin. Pembentukan tim independen tambang pun juga terkena imbasnya. Buktinya, hingga sekarang tim independen tambang yang direkomendasikan DPRD Jember tak kunjung dibentuk. Jika memang demikian persoalannya, pertanyaannya adalah, di tengah minimnya anggaran, akankah tim independen tambang terbentuk? Lalu, bagaimana sikap pemkab dan wakil rakyat terhadap persoalan ini? Kemudian, bagaimana pandangan pengamat lingkungan terkait keberadaan tambang?
Sebetulnya tanpa tim independen pun, keberadaan tambang di silo bisa diselesaikan, sebab semua aturan sudah dipenuhi oleh diseperindag. Demikian Ungkapan Kepala Disperindag Jember, Hariyanto. Menurutnya, karena tim independen merupakan rekomendasi DPRD Jember, maka harus ditindaklanjut oleh disperindag. Sejauh ini lanjut hariyanto, pihaknya sudah menunjuk tim ahli, baik dari Unej maupun dari luar.
Mengenai minimnya anggaran menurut Hariyanto, akan dibahas dalam rapat internal tim anggaran eksekutif dan panitia anggaran legislative. Hariyanto memperkirakan, dana yang dibutuhkan untuk tim independen selama kurun waktu dua bulan, berkisar antara 200 sampai 250 juta rupiah. dirinya optimis, persoalan tambang di Silo akan segera bisa diselesaikan.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Jember, Sunardi menjelaskan, mau tidak mau rekomendasi DPRD Jember, terkait pembentukan tim independen tambang silo harus dibentuk. Memang kata dia, anggaran untuk pembentukan tim independen tambang sangat minim, tetapi pihaknya akan berusaha keras untuk mengalokasikan dana tersebut.
Sunardi menambahkan, tim inilah nantinya yang akan mengkaji persoalan tambang di silo. Mengenai layak dilanjutkan apa tidak, tergantung rekomendasi tim independen ini. Sunardi juga menjamin, tim ini akan mengakomodir semua aspirasi masyarakat silo, baik itu yang menolak dan menerima keberadaan tambang.
Anggota Komisi B DPRD Jember Lainnya, M Jufriyadi menjelaskan, anggota tim independen harus memenuhi 4 krteria. Diantaranya jauh dari kepentingan, menguasai amdal lingkungan, akademisi pertambangan, serta aspek hukum dan komunikasi masyarakat. Sehingga dalam tim independen lanjut Jufriyadi, nanti tidak akan melibatkan anggota dewan dan Pemkab Jember, karena dirinya khawatir, independensi tim akan dipertanyakan oleh masyarakat.
Di tempat terpisah, Ketua Gerakan Nasional Kehutanan Dan Lingkungan Hidup, GNKL Pcnu Jember, Abdul Qadim Manembojo mengatakan, persoalan tim independen adalah kewenangan internal DPRD dan Pemkab.
Hanya saja kata dia, seandainya tim ini merekomendasikan tambang di Silo untuk tetap dilanjutkan, pihaknya tetap konsisten untuk melakukan penolakan terhadap keberadaan tambang di silo, karena sejak awal kata Qodim, Jember bukan daerah tambang, apalagi dampak yang diakibatkan tambang merugikan masyarakat. Misalkan, tanah longsor dan banjir banding.
Lebih jauh Qodim menjelaskan, sejak beberapa bulan terakhir, pihaknya mencium skenario tambang di silo, bukan murni tambang mangan lagi, justru mengarah pada tambang emas. Tambang mangan menurutnya, hanya dijadikan kedok belaka.
(1.231 views)