Sedikitnya 1000 pekerja pengeringan tembakau di gudang pengeringan tembakau desa Balung Lor kecamatan Balung, Senin diliburkan menyusul adanya seekor banteng liar di gudang milik PT. Adi Sampurna. Proses evakuasi terhadap banteng liar yang turun gunung akibat kekeringan itu hingga kini masih dilakukan BKSDA dan petugas dari taman safari Indonesia.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam wilayah tiga Jatim Abdul Abbas Effendi mengatakan, sesuai prosedur penangkapan hewan liar ini menggunakan listrik kejut, yang hanya dimiliki taman safari. Proses penangkapan terhadap banteng liar tadi menurut Abbas menemui kesulitan karena banyaknya warga sekitar yang ingin melihat.
Setelah tertangkap nanti lanjut Abbas, setelah dilakukan konservasi untuk memulihkan kondisi stress, banteng tersebut akan dikembalikan ke habitatnya semula. Sebab jika tidak dilakukan pemulihan, selain dikhawatirkan tidak mampu bertahan dihidup besar kemungkinan banteng ini akan kembali dan menyerang manusia.
Sementara pemilik gudang Dwi Purwanto mengaku terpaksa meliburkan seribu buruhnya, yang seharusnya saat ini melakukan kegiatan pengeringan tembakau. Atas kejadian ini perusahaan tidak mengalami kerugian, karena para buruh dibayar harian. Sehingga gara-gara diliburkan justru para buruh yang rugi.
Seperti diberitakan beberapa media massa, diduga karena musim kemarau seekor banteng berkeliaran di sebuah aliran sungai di desa Balung Lor Minggu pagi. Warga yang melihat banteng tadi berusaha menghalau dengan mengejar banteng tersebut. Tapi akhirnya banteng yang tampak panik itu justru lari ke dalam gudang pengeringan tembakau.
(1.261 views)