Untuk menekan tingginya angka golput, buruh perkebunan menjadi salah satu sasaran sosialisasi yang akan dilakukan KPUD Jember. Sebab dari pengamatan KPUD Jember, jumlah buruh perkebunan di Jember mencapai 24 ribu orang, dimana 60 persen diantaranya adalah perempuan yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pileg kemarin.
Divisi sosialisasi KPUD Jember Itok Wicaksono menuturkan, di Jember sedikitnya ada 16 kecamatan yang merupakan sektor perkebunan. Dari keenam belas kecamatan tersebut, jumlah buruh baik yang bekerja di kebun atau di gudang mencapai 24 ribu lebih. Sosialisasi yang dilakukan menurut Itok, selain dengan bertemu langsung di kantong-kantong buruh kebun juga dilakukan usai sholat Jumat atau dalam acara pengajian.
Dengan banyaknya buruh perkebunan yang mau menggunakan hak pilihnya dipastikan angka golput di Jember jauh lebih sedikit. Itok berharap sosialisasi yang dilakukannya dapat efektif untuk memperkecil angka golput di Jember yang selalu tinggi.
Lebih jauh Itok mengatakan, selain membidik buruh kebun yang rata-rata perempuan, pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah organisasi masyarakat seperti NU dan Muhamadiyah untuk melakukan sosialisasi, minimal di internal organisasinya bahkan kalau mungkin di sekitar tempat tinggalnya.
Sebab bukan berarti orang yang sudah memiliki tingkat pendidikan tinggi tidak membuat kesalahan. Buktinya dalam sekian kali Itok melakukan sosialisasi kepada komunitas orang-orang terpelajar, ternyata masih saja banyak terjadi kesalahan dalam pencontrengan.
(1.189 views)