Polda Jatim memanggil wakil bupati Jember Kusen Andalas, untuk menjalani pemeriksaan. Kabag hukum pemkab Jember Mujoko mengakui telah menerima pemberitahuan dari salah satu kanit reskrim polda Jatim, perihal pemanggilan ini. Tetapi menurut Mujoko, surat panggilan dikirimkan langsung ke rumah Kusen Andalas.

Mujoko mengatakan, rencananya Kusen dipanggil untuk menjalani pemeriksaan di polda hari Jumat pekan lalu. Tetapi karena datangnya surat panggilan terlambat, kemungkinan besar akan ditunda. Sayangnya Mujoko mengaku tidak tahu pemeriksaan dilakukan terkait dengan kasus yang mana.

Sesuai prosedur lanjut Mujoko, bagian hukum pemkab tidak berkewajiban menangani kasus Kusen, jika terkait persoalan pidana. Karena bagian hukum hanya bisa diijinkan membantu pejabat yang tersandung kasus perdata atau PTUN. Untuk kasus pidana menjadi urusan pribadi masing-masing.

Ketika ditemui Mujoko mengaku baru saja dirinya menerima telfon dari ajudan wabup, yang memintanya untuk menghadap sekarang juga. Tetapi saat Kusen akan dikonfirmasi ke ruang kerjannya, staf sekretariat wabup bernama Vera mengatakan Kusen sedang dinas luar. Sementara humas polda Jatim Kombespol Puji Astuti berkali-kali di hubungi telfon selularnya tidak diangkat.

Diberitakan sebelumnya, 3 pimpinan DPRD Jember HM. Madini Farouq, Mahmud Sardjuyono dan Kusen Andalas, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana operasional pimpinan DPRD Jember. Madini dan Mahmud langsung ditahan sesaat setelah berkas pemeriksaan dilimpahkan ke kejaksaan tinggi Jawa Timur.

Namun putusan banding Madini dan Mahmud menyatakan keduanya bebas demi hukum karena kurang cukup bukti, sehingga pengadilan tinggi memerintahkan Madini dan Mahmud di bebaskan dari tahanan lapas Jember. Tetapi kasus ini masih belum memiliki kekuatan hukum tetap, karena jaksa penuntut umum mengajukan kasasi. Sementara untuk Kusen sendiri, karena saat ini menjabat sebagai wakil bupati untuk pemeriksaan lanjutan masih menunggu ijin presiden.

(1.170 views)